Pimpin Rapat Selama 4 Jam, Ini Arahan Jokowi soal Inflasi

Presiden Jokowi memimpin rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi. Ia dinilai menunjukkan komitmen mengendalikan inflasi.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 27 Jul 2017, 14:12 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2017, 14:12 WIB
Indonesia mencatatkan inflasi 3,02 persen pada 2016
Indonesia mencatatkan inflasi 3,02 persen pada 2016

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin langsung Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2017 yang digelar pada Kamis (27/7/2017). Jokowi memimpin rapat selama empat jam, dengan dihadiri oleh pimpinan pemerintah daerah.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, hal tersebut menunjukkan komitmen Presiden dalam mengendalikan inflasi.

"Jadi dalam pertemuan rapat koordinasi tadi, lagi-lagi Bapak Presiden menunjukkan komitmen dan kepemimpinannya. Dan memimpin rapat sendiri selama empat jam. Kita melihat pesan ini yang disampaikan seluruh gubernur provinsi, bupati, maupun wali kota, dihadiri semua menteri-menteri dengan Kapolri dan pimpinan lembaga terkait," kata dia di Jakarta, Kamis pekan ini.

Dalam kesempatan itu, kata Agus, Presiden mencanangkan era inflasi Indonesia yang rendah dan stabil. "Jadi Presiden betul-betul mencanangkan bahwa Indonesia sekarang harus masuk ke era inflasi rendah dan stabil," kata dia.

Agus mengatakan, Presiden Jokowi berpesan supaya inflasi terus dijaga. Lantaran, dengan inflasi yang terjaga, maka daya beli masyarakat bisa terjaga pula. Kemudian, tingkat suku bunga bank bisa turun. Sejalan dengan itu, iklim investasi akan membaik karena pengusaha bisa menjaga biaya produksinya.

"Juga disampaikan nilai tukar bisa stabil kalau inflasi rendah dan pertumbuhan ekonomi bisa baik. Tapi yang benar-benar ditekankan kepada seluruh pimpinan daerah adalah dengan inflasi rendah itu bisa mengurangi ketimpangan kemiskinan, bisa mengurangi ketimpangan ekonomi karena inflasi yang paling utama banyak karena harga pangan," jelas Agus.

Agus menambahkan, harga pangan yang naik sangat berpengaruh pada masyarakat yang berpenghasilan rendah. Lantaran, begitu harga pangan naik, langsung menjadi beban.

"Dan harga pangan kalau naik langsung rakyat berpenghasilan rendah itu menjadi menderita," ujar dia.

Lebih lanjut, Indonesia sendiri telah mencatatkan kinerja yang baik dalam menjaga inflasi. Pada tahun 2015, inflasi tercatat 3,3 persen. Kemudian, tahun 2016 sebesar 3,02 persen.

"Presiden tadi menyampaikan kalau rata-rata enam tahun terakhir inflasi di negara tetangga seperti Filipina sudah bisa di bawah 3 persen kenapa Indonesia masih 5 persen. Jadi diajak Presiden semua pemerintah daerah untuk menjaga tersedianya pasokan pangan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan terus komunikasi dengan masyarakat, dan koordinasi antara pemerintah daerah dan pemerintah daerah supaya kelebihan di satu daerah bisa diambil daerah lain yang defisit," ujar dia.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya