China Kembali Jadi Pemegang Surat Utang Terbesar AS

China memegang surat utang terbesar pemerintah Amerika Serikat sehingga "mengikat" hubungan antara dua negara itu.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Agu 2017, 14:03 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2017, 14:03 WIB
20160806-Fans-Cantik-Olimpiade-2016-Brasil-Reuters
China memegang surat utang terbesar pemerintah Amerika Serikat sehingga "mengikat" hubungan antara dua negara itu.

Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat (AS) kembali catatkan utang terbesar kepada China ketimbang negara lainnya. China menjadi salah satu pemegang surat utang pemerintah AS terbesar.

Jumlah surat utang pemerintah AS yang dipegang China naik US$ 44 miliar menjadi US$ 1,15 triliun pada Juni. Hal itu berdasarkan data Departemen Keuangan AS. China di atas Jepang untuk kepemilikan surat utang pemerintah AS. Kepemilikan surat utang pemerintah AS oleh Jepang naik US$ 21 miliar.

Jepang mencatatkan sebagai pemegang surat utang pemerintah AS terbesar selama delapan bulan. Akan tetapi, Beijing kembali meraih posisi tersebut. Demikian mengutip laman CNN Money, Selasa (22/8/2017).

China melepas surat utang pemerintah AS pada 2016 sehingga membeli yuan. Ini sebagai langkah hadapi arus modal asing keluar dari China.

Adanya pergeseran itu juga seiring pemerintah mengontrol arus dana asing yang keluar dari China. Ini membantu meringankan tekanan terhadap yuan. Mata uang China telah menguat hampir empat persen terhadap dolar AS sepanjang 2017.

Departemen Keuangan AS telah menempatkan China sebagai pemilik surat utang AS terbesar selama sembilan tahun terakhir. Kesediaan China untuk meminjamkan sejumlah uang ke pemerintah AS telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi pengaruh Beijing atas AS.

Para ahli menuturkan, kenyataan lebih rumit dengan alasan hubungan utang dua negara itu mengikat ekonomi terbesar di dunia tersebut.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

Selanjutnya

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump dalam kampanye kalau kepemilikan surat utang AS oleh China menunjukkan AS memberi "banyak kekuasaan" atas China. Selain itu, Trump berjanji mengurangi defisit perdagangan senilai US$ 310 miliar antara kedua negara itu, dan mengancam tarif impor China.

Kini dia lebih berhati-hati sejak menjabat. Dia meminta pejabat untuk melihat praktik perdagangan China, namun berhenti melakukan penyelidikan normal.

Kepemilikan surat utang AS oleh China meningkat sekitar US$ 95 miliar sejak akhir Januari. Namun masih lebih rendah dari musim panas lalu yang hampir US$ 100 miliar.

Sedangkan kepemilikan Jepang telah berfluktuasi dalam beberapa bulan terakhir. Kisaran kepemilikan surat utang pemerintah AS oleh Jepang sekitar US$ 1,09 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya