China Pernah Belajar Infrastruktur ke RI, Sekarang Terbalik

Selama 40 tahun Indonesia hanya membangun 780 km jalan tol.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 03 Agu 2017, 14:11 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2017, 14:11 WIB
20161027- Pembangunan Tol Becakayu Dikebut-JAkarta- Yoppy Renato
Tol Becakayu diharapkan mampu memecah kepadatan lalu lintas dari Bekasi ke Jakarta atau sebaliknya yang selama ini memadati ruas Jalan Raya Kalimalang atau Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jakarta, Kamis (27/10). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur. Bukan tanpa alasan, pembangunan dilakukan untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, ketertinggalan Indonesia soal infrastruktur bahkan jauh dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

"Fakta memperlihatkan adanya kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir namun semua yang kita raih belum cukup memadai, karena kita jauh tertinggal bahkan dari tetangga kita sendiri seperti Singapura dan Malaysia," kata dia di BPPT Jakarta, Kamis (3/8/2017).

Mirisnya, Indonesia juga jauh tertinggal dari China. Padahal, China belajar dari Indonesia untuk pembangunan infrastruktur. Selama 40 tahun Indonesia hanya membangun 780 km jalan tol. China yang dulu belajar dari Indonesia justru membangun ratusan ribu kilometer jalan tol.

"Dalam satu kesempatan, Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, setelah 40 tahun kita hanya mampu membangun 780 km jalan tol. Tiongkok dan Malaysia dulu belajar dari kita saat Jagorawi dibangun. Namun kini China sudah berhasil 280 ribu km jalan bebas hambatan. Semua ini supaya kita menyadari dan bisa membandingkan seberapa jauh kita tertinggal," jelas dia.

Sebab itu, pemerintah berupaya mengejar ketertinggalan itu. Basuki mengatakan, pemerintah ingin membangun infrastruktur yang bermanfaat bagi semua masyarakat Indonesia.

"Kini Indonesia memiliki ekspektasi yang tinggi atas layanan infrastruktur yang lebih berkualitas. Sehingga, sudah selayakanya kita harus respons yang cepat atas tuntutan masyarakat tersebut secara adil sesuai dengan prinsip infrastructure for all," tutup dia.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya