Pembangunan Bendungan Terbesar Ketiga RI Capai 47 Persen

Pemerintah tengah mengebut pembangunan waduk atau Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Banten.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 04 Okt 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2017, 16:00 WIB
Proyek Bendungan Karian, Banten, Rabu (4/10/2017).
Proyek Bendungan Karian, Banten, Rabu (4/10/2017).

Liputan6.com, Banten - Pemerintah tengah mengebut pembangunan waduk atau Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Banten. Bendungan ini merupakan bendungan ketiga terbesar di Indonesia.

Bendungan ini sendiri ternyata sudah direncanakan pembangunannya pada tahun 1980-an, tapi sempat terhenti. Pemerintah menargetkan pembangunan ini rampung pertengahan 2019.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Bendungan Karian telah mencapai 47 persen. Pembangunan bendungan ini dimulai Oktober 2015.

"Sekarang 47 persen, 47 sekian persen, makanya optimis Juni 2019 bisa selesai," kata dia di lokasi proyek Bendungan Karian, Banten, Rabu (4/10/2017).

Basuki mengatakan, setelah rampung dibangun tak lantas bendungan bisa difungsikan. Pasalnya, bendungan mesti ditutup untuk menampung air. Dia menuturkan, bendungan ini bakal berfungsi penuh 2020.

"2019 selesai kita tutup, supaya menggenang. Bukan berarti selesai bisa dimanfaatkan, kemarin kita alihkan melalui terowongan, kita bisa bangun, begitu selesai kita tutup terowongan supaya menggenang. Kira-kira satu musim sudah penuh baru dimanfaatkan," jelas dia.

Basuki menjelaskan, Bendungan Karian akan menampung 314 juta m3 air. Bendungan ini nantinya akan berfungsi untuk sumber air irigasi 22 ribu ha. Serta, sebagai pasokan air baku untuk Provinsi Banten dan Jakarta.

"Sekarang kita adakan tampungan 314 juta m3, 22 ribu ha lahan yang akan teririgrasi terjamin airnya," tutur Basuki.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Bendungan Karian Ikut Tangkal Banjir di Jakarta

Pemerintah tengah membangun Bendungan Karian, di Kabupaten Lebak, Banten. Bendungan ini akan menjadi sumber air irigasi, serta air baku bagi masyarakat di Provinsi Banten dan Jakarta.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Basuki Hadimuljono mengatakan, manfaat lain bendungan ini ialah turut menangkal banjir di Jakarta. Basuki menerangkan, pemerintah berupaya mengurangi penurunan muka tanah yang disebabkan oleh pemanfaatan air tanah. Sebab itu, pasokan air baku mesti dipenuhi.

Sementara, selama ini pasokan air baku di Jakarta hanya mengandalkan dari Waduk Jatiluhur. Basuki mengatakan, Bendungan Karian akan menjadi alternatif pasokan air tersebut.

"Selama ini Jakarta di-supply Jatiluhur tok, sebelah timur, sehingga sangat rentan kalau Citarum Barat ambrol pasti Jakarta kering, kecuali air tanah. Kita akan mengurangi air tanah untuk National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) jadi ini kaitannya banyak. Kita hanya bisa menyetop pengambilan air tanah Jakarta, kalau bisa supply dari air permukaan," kata dia di lokasi Bendungan Karian, Banten, Rabu (4/10/2017).

Basuki menambahkan, pasokan air baku yang disediakan Bendungan Karian sekitar 14 m3 per detik. Pasokan itu terbagi untuk Banten dan Jakarta.

"Salah satu sumber nanti alternatif dari Karian sebesar 9 m3 per detik untuk Jakarta. Yang 5 m3 Cilegon dan sekitarnya," ujar Basuki.

Basuki menjelaskan, bendungan ini merupakan bendungan ketiga terbesar di Indonesia. Bendungan terbesar di atasnya ialah Jatiluhur dan Jatigede.

"Ini kapasitasnya mencapai 314 juta m3. Jadi bendungan yang terbesar ketiga di Indonesia. Pertama, Jatiluhur 3 miliar m3, Jatigede 980 juta m3, ini (Karian) 314 juta m3," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya