INKA Bangun Pabrik Baru Senilai Rp 600 Miliar di Banyuwangi

BUMN produsen kereta ini akan membuka pabrik baru senilai Rp 600 miliar di ujung timur Pulau Jawa ini.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 24 Okt 2017, 14:08 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2017, 14:08 WIB
Lokomotif produksi INKA
Lokomotif CC300 produksi INKA. (Foto: INKA)

Liputan6.com, Jakarta PT Industri Kereta Api (INKA) bakal mengembangkan bisnisnya ke Banyuwangi, Jawa Timur. BUMN produsen kereta ini akan membuka pabrik baru senilai Rp 600 miliar di ujung timur Pulau Jawa ini.

"Berdasarkan paparan dari mereka, pabrik ini diharapkan sudah bisa beroperasi pada 2019 mendatang. Tentu kita menyambut hangat. Selain bisa menguatkan industri perkeretaapian nasional, langkah ini bisa semakin menggerakkan ekonomi lokal di daerah kami," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Selasa (24/10/2017).

Anas mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada PT INKA untuk menjalin sinergi dengan SMK yang ada di Banyuwangi, sehingga lulusan-lulusan SMK bisa dididik untuk terlibat dalam industri perkeretaapian nasional.

”Saya berharap banyak tenaga kerja lulusan SMK di Banyuwangi yang terserap, dan menjadi bagian mewujudkan industri kereta api nasional yang berdaya saing. Apalagi, dari pabrik ini nantinya juga ekspor untuk memenuhi pesanan luar negeri,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan SDM PT INKA, Mohamad Nur Sodiq menambahkan, saat ini, INKA banyak menerima pesanan kereta dari berbagai negara. Sehingga perusahaan ingin mencari lokasi pabrik baru karena pabrik yang saat ini beroperasi di Madiun sudah overload.

"Pabrik kami di Madiun saat ini kapasitas produksinya overload. Maka, kami mencari lokasi untuk pengembangan perusahaan. Dengan berbagai pertimbangan, lokasi yang akhirnya kami tetapkan Banyuwangi," ujar Nur.

Sodiq mengatakan, saat ini pesanan kereta api yang tengah ditangani oleh PT INKA cukup banyak. Untuk domestik saja, ada beberapa pesanan, seperti KRL Bandara Soekarno Hatta – Sudirman- Jakarta, LRT di Palembang untuk Asian Games, LRT Jabodetabek, dan penggantian gerbong-gerbong kereta yang sudah tua.

“Belum lagi kami menggarap pesanan kereta api dari beberapa negara, seperti Bangladesh, Zambia, Srilanka dan Nigeria. Selama ini kami telah memenuhi pesanan kereta dari semua negara ASEAN. Maka kami butuh pabrik yang lebih besar lagi,” ungkap Sodiq.

Rencana lokasi industri kereta api yang akan dibangun di Banyuwangi berada di wilayah Kecamatan Kalipuro di atas lahan seluas 200 hektare. Lahannya milik BUMN. “Kami sudah lapor ke Menteri BUMN, dan beliau mendukung,” ujar Sodiq.

Lokasi ini dinilainya memenuhi berbagai syarat strategis yang dibutuhkan, karena dekat dengan Pelabuhan Tanjungwangi dan nantinya terhubung dengan jalan tol.

Sodiq menargetkan, pembangunan industri kereta api ini akan dimulai Maret 2018, dan beroperasi pada semester dua 2019. Nantinya pabrik yang dibangun di Banyuwangi tersebut akan dijadikan pabrik kereta berbahan dasar stainless steel dan aluminium.

Sodiq memproyeksikan pabrik tersebut menyerap hingga 1.000 tenaga kerja. Dia berharap kebutuhan tenaga kerja tersebut bisa dipenuhi dari sekolah vokasi yang ada di Banyuwangi. Bahkan dia berharap ke depannya Banyuwangi bisa membangun SMK Kereta Api.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya