Komitmen Arab Saudi Bikin Harga Minyak Cetak Rekor

Presiden Vladimir Putin mengatakan di awal bulan ini bahwa kesepakatan pasokan minyak dapat diperpanjang sampai akhir 2018.

oleh Arthur Gideon diperbarui 27 Okt 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2017, 06:00 WIB
20151007-Ilustrasi Tambang Minyak
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak mentah ditutup naik ke level tertinggi dalam 27 bulan pada perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan harga minyak setelah keluarnya komentar dari Arab Saudi mengenai komitmen untuk menstabilkan harga minyak.

Mengutip Reuters, Jumat (27/102017), harga minyak Brent naik 86 sen atau 1,5 persen dan menetap di US$ 59,30 per barel Angka ini merupakan penutupan tertinggi sejak 3 Juli 2015.

Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 46 sen atau 0,9 persen dan bertahan pada level tertinggi dalam enam bulan di US$ 52,64 per barel dan merupakan penutupan tertinggi sejak 17 April.

Dengan kenaikan harga minyak pada Kamis, Brent berjangka naik tiga hari berturut-turut menyusul komentar di awal minggu dari Arab Saudi bahwa Kerajaan tersebut bertekad untuk menyeimbangkan pasokan denagn permintaan.

Selama ini memang kelebihan pasokan telah membebani harga minyak lebih dari tiga tahun. "Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua produsen, negara OPEC dan non-OPEC. Kami akan mendukung apapun untuk menstabilkan permintaan dan pasokan minyak," jelas Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman kepada Reuters.

Pernyataan tersebut keluar setelah Mohammad bin Salman mendapat pernyataan aapakah akan tetap memperpanjang kesepakatan mengendalikan produksi pada 2018 nanti.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan di awal bulan ini bahwa kesepakatan pasokan minyak dapat diperpanjang sampai akhir 2018, meskipun para menteri OPEC belum memberikan komitmen khusus untuk melakukannya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya