PLN Salurkan Pasokan Listrik ke 13 Desa di Riau

PLN memberikan kado pasokan listrik untuk warga di 13 desa di Riau dalam rangka rayakan hari listrik nasional ke-72.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Okt 2017, 20:15 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2017, 20:15 WIB
20160316-PLN-Listrik-HA
Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik di kawasan Pondok Ranji, Tangerang Selatan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) memberikan kado berupa pasokan listrik untuk warga pada 13 desa di Riau. ‎Hal ini dalam rangka merayakan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-72.

General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) M. Irwansyah Putra mengatakan, PLN mempersembahkan bukti nyata komitmen PLN bagi masyarakat Riau pada Hari Listrik Nasional ke-72. Ini berupa penyalaan listrik yang pertama kali di 13 desa yang tersebar di enam Kabupaten & Kota Riau.

Dia mengungkapan, sebagai wujud kerja nyata terangi negeri PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau mempersembahkan infrastruktur keteganalistrikan yang terpasang di 13 desa, berupa Jaringan Tengangan Menengah (JTM),trafo distribusi,Jaringan Tegangan Rendah (JTR).

"Infrastruktur tersebut telah lolos uji sertifikasi operasi dari Direktorat Jendral Ketenagalistrikan siap untuk dialiri listrik agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat guna memenuhi kebutuhan dalam meningkatkan taraf hidup, mencerdaskan warga, dan mendorong tumbuhnya usaha baru khususnya di 13 desa," kata ‎Irwansyah, di Jakarta, Jumat (27/10/2017).

Irwansyah mengungkapkan, dengan bertambahnya 13 desa berlistrik di Riau, jumlah desa yang berlistrik menjadi 1.606 desa dari 1.835 desa yang ada. Hal itu mendorong rasio desa berlistrik bertambah menjadi 86,7 persen yang akan mencapai 91,58 persen di akhir 2017 dan tercapai 100 persen pada 2019.

Irwansyah menuturkan, dalam membangun infrastruktur listrik desa, PLN menemui kendala, seperti kondisi geografis di Riau terutama akses jalan menuju desa yang belum bisa dilewati kendaraan pangangkut material jaringan listrik. Akhirnya hanya bisa diangkut melewati sungai.

Di samping itu juga masih ada warga yang belum rela pohonnya ditebang agar jaringan listrik PLN bisa melewatinya. Selain itu banyak tanah gambut yang harus dilewati, sehingga di saat memasang tiang listrik perlu waktu untuk membuat pondasi di lahan gambut tersebut agar tidak amblas. Serta masih ada pelanggan yang tidak mau menggunakan meter listrik prabayar saat mendaftarkan sebagai calon pelangan.

"Meski banyak kendala yang PLN jumpai tidak menyurutkan niat PLN untuk menyelesaikan pembangunan listrik desa yang masih ada sekitar 250 desa lagi di Provinsi Riau," tutur Irwansyah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

PLN Terangi 101 Desa di Papua

Sebelumnya PT PLN (Persero) memberikan kado istimewa berupa penerangan listrik kepada masyarakat di 101 desa di Papua dan Papua Barat. Ini dalam rangka peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-72 tahun 2017.

Direktur Regional PLN Maluku dan Papua Ahmad Rofik mengatakan,‎ 101 desa tersebut tersebar di 16 desa yang masuk wilayah Sorong, 4 desa di Merauke, 6 desa di Timika, 52 desa di Manokwari, 16 desa di Jayapura, dan 7 desa di Biak.

“Hari ini secara serentak 101 desa tersebar sudah menikmati listrik PLN. Ini menjadi kado yang sangat spesial bagi warga Papua dan Papua Barat yang puluhan tahun belum menikmati listrik,” kata Ahmad, di Jakarta, Kamis 26 Oktober 2017.

Menurut dia, dengan mengalirkan listrik 101 desa, 40 distrik, serta 19 kabupaten kota, PLN mendapatkan penambahan pelanggan kurang lebih 1.441.‎ Di Papua dan Papua Barat hingga saat ini, sudah 117 desa yang menikmati listrik, dari target 379 desa pada tahun ini, sedangkan desa sisanya akan menikmati listrik pada akhir 2017.

"Sisa desa yang belum kami usahakan dapat selesai di akhir tahun ini,” ungkap Ahmad.

Total kapasitas daya keseluruhan PLTD dengan sistem isolated sebesar 300 kilowatt (kW) dengan panjang Jaringan Tengangan Menengah (JTM) 214,37 kilometer sirkit ( kms) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 157,04 kms. Untuk melistriki desa di Papua dan Papua Barat, PLN menggunakan dua cara.

“Ada desa yang sistemnya dibuat isolated dengan memasang pembangkit diesel, seperti di Distrik Neney. Namun, banyak di antaranya menggunakan sistem grid (perluasan) dari kelistrikan yang sudah ada sebelumnya,” kata Ahmad.

Tersebarnya lokasi permukiman penduduk di pegunungan, serta akses transportasi ke lokasi permukiman menjadi tantangan tersendiri bagi PLN untuk membangun pembangkit dan jaringan listrik hingga ke pelosok.

“Bukan hal yang mudah untuk merealisasikan target tersebut, banyak kendala-kendala yang dialami oleh petugas lapangan dalam melistriki desa. Salah satunya seperti kondisi geografis dan medan yang sulit sehingga menyulitkan mobilisasi. Melalui program Papua Terang 2020, PLN membangun pembangkit dan jaringan listrik hingga ke pelosok desa yang sebelumnya belum berlistrik," dia menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya