Bos AirAsia: Terminal 4 Bandara Changi Contoh Bandara Masa Depan

Saat ini, Singapura merupakan hub terbesar ketiga AirAsia, melayani 40 penerbangan setiap hari dan 280 penerbangan setiap minggu.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 16 Nov 2017, 15:31 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2017, 15:31 WIB
Terminal 4 Bandara International Changi di Singapura. (Ilyas/Liputan6.com)
Terminal 4 Bandara International Changi di Singapura. (Ilyas/Liputan6.com)

Liputan6.com, Singapura - AirAsia Group telah beroperasi di Terminal 4 Bandara International Changi di Singapura sejak 7 November 2017. Beroperasinya AirAsia di terminal 4 menjadi nilai tambah bagi maskapai dalam mewujudkan mimpi sebagai maskapai berbasis digital.

CEO AirAsia Group, Tony Fernandes, mengaku kagum dengan layanan di Terminal 4 Bandara Changi tersebut. Bahkan dia mengaku Terminal 4 Bandara Changi bisa menjadi contoh untuk pengembangan bandara ke depannya, terlebih bandara yang melayani maskapai berbiaya hemat (LCC).

Tony menjelaskan, AirAsia akan menggunakan data dari operasional di Terminal 4 Changi, yang menawarkan sistem Fast and Seamless Travel (FAST), sebagai referensi aktual tentang bagaimana sebuah bandara untuk penerbangan berbiaya murah atau low cost carrier (LCC) beroperasi dengan lebih baik melalui digitalisasi. Hasil studi dari operasional di Terminal 4 akan diimplementasikan di AirAsia Group.

"Pindah ke Terminal 4 adalah sebuah langkah lanjutan dalam perjalanan kami untuk menjadi maskapai penerbangan digital. Kami telah memulai serangkaian langkah untuk membuat penerbangan menjadi lebih baik dan menyenangkan sejak sebelum dimulai, saat penerbangan berlangsung maupun setelahnya bagi para penumpang kami," ungkap Tony di Crowne Plaza Bandara Changi, kamis (16/11/2017).

Terminal baru yang dilengkapi dengan fasilitas mutakhir ini menerapkan prinsip-prinsip FAST seperti kiosk check-in otomatis untuk mengakses informasi penerbangan yang telah dipesan dan mencetak boarding pass serta tag untuk tas bagasi, juga fasilitas auto bag drop, proses imigrasi dan boarding gate, yang kesemuanya didukung oleh teknologi pengenalan wajah.

Selain pengalaman yang lebih baik bagi penumpang dan efisiensi dari FAST, AirAsia juga akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan kedatangan penumpang-penumpang baru dan konektivitas transportasi ke kota yang disediakan oleh Changi Airport Group (CAG) yang mendukung upaya maskapai untuk menambah penerbangan dan memperkenalkan rute baru yang akan meningkatkan konektivitas dengan Singapura.

"Peningkatan penghematan dan efisiensi dari FAST selaras dengan upaya kami untuk mempertahankan struktur biaya yang terjangkau serta visi kami untuk menawarkan perjalanan yang lancar. Hal ini akan berujung pada tarif yang lebih hemat bagi para penumpang dan lalu lintas yang lebih banyak untuk Changi. Jadi masa depan bandara LCC itu harus seperti ini," paparnya.

Kontribusi besar

Tahun lalu, maskapai berbiaya hemat ini berkontribusi 49,6 persen dari total lalu lintas penumpang di Singapura. AirAsia adalah grup maskapai penerbangan asing terbesar di Singapura, yang membawa lebih dari satu dari delapan penumpang yang datang ke Singapura, dan LCC terbesar yang beroperasi di Changi Terminal 4.

AirAsia Singapura didirikan pada 2004 dengan model hub virtual. Maskapai ini memulai operasinya dengan melayani dua penerbangan sehari ke Bangkok, Thailand.

Saat ini, Singapura merupakan hub terbesar ketiga AirAsia, melayani 40 penerbangan setiap hari dan 280 penerbangan setiap minggu.

Penerbangan dari dan ke Singapura dioperasikan oleh empat afiliasi AirAsia, yaitu Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Filipina, yang menghubungkan total 15 destinasi di seluruh ASEAN.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya