Bos Adhi Karya: Proyek LRT Bukan Biang Kerok Banjir Jakarta

Adhi Karya memiliki tim yang khusus memantau dan menangani masalah drainase.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Des 2017, 16:57 WIB
Diterbitkan 13 Des 2017, 16:57 WIB
kereta ringan LRT atau Light Rail Transit
Aktivitas proyek pembangunan kereta ringan LRT (Light Rail Transit) Jabodetabek di Tol Jagorawi, Jakarta, Selasa (28/11). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Adhi Karya Budi Harto berusaha meluruskan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan perihal penyebab banjir Jakarta pada Senin 11 Desember 2017 kemarin.

Anies mengatakan, selain pompa yang tidak berfungsi, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta, juga akibat tali air yang terhambat karena adanya proyek pembangunan LRT dan MRT.

Budi Harto menegaskan jika proyek LRT tidak menggangu sistem drainase di Jakarta. Bahkan pihaknya memiliki tim yang khusus memantau dan menangani masalah ini. Seperti diketahui, Adhi Karya merupakan Kontraktor pembangunan proyek LRT di Jakarta.

"Pemantauan terus kami lakukan, tapi genangan kemarin bukan kami penyebabnya," ujar dia kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (13/12/2017).

Budi menuturkan, penilaian jika proyek LRT tak mengganggu sistem drainase mengacu pada pantauan di lapangan.

"Kemarin yang sempat tergenang di Kuningan kalau kita lihat, begitu hujan selesai langsung kering. Ini membuktikan bahwa tidak ada sistem drainase yang tertutup atau terganggu, kemarin lebih karena derasnya hujan saja," jelas dia. 

Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Ki Syahgolang menambahkan, pada dasarnya proyek LRT Jabodebek hanya melakukan optimalisasi dari sistem drainase yang sudah ada di jalan, seperti di Rasuna Said.

"Di sepanjang lokasi proyek LRT semua gorong-gorong yang ada, dibersihkan dan lubang air/water inlet yang terkena proyek dibuatkan penggantinya dengan ukuran yang lebih besar daripada yang ada sebelumnya," dia menjelaskan.

Langkah ini, kata dia bertujuan agar volume air yang masuk ke gorong-gorong menjadi lebih besar sehingga terjadilah optimalisasi sistem drainase di sepanjang jalur proyek tersebut.

 

 

 

 

 

 


Pernyataan Anies

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, selain pompa yang tidak berfungsi, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta, Senin 11 Desember 2017 kemarin, juga disebabkan tali air yang terhambat karena proyek pembangunan LRT dan MRT.

"Gatsu (Jalan Gatot Subroto) daerah selatan yang terjadi genangan cukup tinggi Kuningan. Saya komunikasi, cek langsung masalahnya adalah karena sebagian dari tali air terhambat proyek yang sedang berjalan, baik MRT, LRT maupun proyek lain,” kata Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Selasa (12/12/2017).

Anies menyebut, Dinas Sumber Daya Air sudah mengingatkan pihak proyek itu untuk menyelesaikan tali air yang terhambat karena proyek pembangunan, tapi tidak ada tindak lanjut. Oleh karena itu, ia memastikan akan menindak tegas.

“Kita akan tegas bahwa jangan menyepelekan soal saluran air, proyek harus jalan, tapi saluran air juga harus di perhatikan karena itu merepotkan warga,” ujarnya.

Anies menginstruksikan semua pihak untuk memastikan semua tali air itu berfungsi, tidak ada lagi saluran air yang terhambat, apalagi di daerah jalan protokol.

Pasca-genangan Senin kemarin, Anies akan memanggil semua pihak untuk memastikan saluran air dan pompa bekerja maksimal.

"Kita akan panggil semuanya. Kita akan instruksikan untuk bersihkan semua saluran air yang menghambat," ujar Anies Baswedan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya