Jokowi: Merak-Banyuwangi Bakal Tersambung Akhir 2019

Jokowi akan terus melanjutkan pembangunan jalan tol di luar Pulau Jawa yang sudah dimulai sebelumnya.

oleh Septian Deny diperbarui 20 Des 2017, 10:15 WIB
Diterbitkan 20 Des 2017, 10:15 WIB
Pelabuhan Merak
Pelabuhan Merak dan Catatan Sejarah Pada Zaman Belanda (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan proyek jalan tol Merak-Banyuwangi sepanjang 1.167 kilometer akan dirampungkan pemerintah pada akhir 2019 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat meresmikan tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) Selasa 19 Desember 2017.

"Saya sudah kejar terus setiap hari agar pada akhir 2019 tanpa alasan harus selesai,” ujar dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (20/12/2017).

Jokowi menjelaskan dari jalan tol sepanjang 1.167 kilometer tersebut, terdapat 561 kilometer ruas jalan yang telah beroperasi. Sedangkan 433 kilometer masuk dalam tahapan konstruksi dan 173 kilometer lainnya masih berada dalam tahap persiapan.

"Di Jawa Timur sendiri ternyata yang paling banyak, yaitu 268 kilometer,” kata dia.

Tak hanya sampai di situ, Jokowi menyatakan akan terus melanjutkan pembangunan jalan tol di luar Pulau Jawa yang sudah dimulai sebelumnya.

"Misalnya tol trans Sumatra di Lampung sudah bergerak, di Palembang sudah bergerak, ke atas lagi di Medan sekitarnya sudah bergerak. Tahun depan dari ujung barat, Aceh sudah masuk akan ke timur,” jelas dia.

Menurut Jokowi, alasan pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur yaitu untuk mempersiapkan persaingan antar negara yang semakin keras dan semakin ketat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Bekal Jadi Negara Maju

Tol Sumo membentang sepanjang 36,27 kilometer (km) dan menghubungkan Kota Surabaya dengan Kabupaten Mojokerto. (Dok Kementerian PUPR)
Tol Sumo membentang sepanjang 36,27 kilometer (km) dan menghubungkan Kota Surabaya dengan Kabupaten Mojokerto. (Dok Kementerian PUPR)

Dia meyakini negara berkembang akan menjadi negara maju jika memiliki daya saing yang tinggi dan efisien. Oleh karena itu, pembangunan jalan tol terus dikebut pemerintah guna mengurangi ketergantungan pembiayaan pada APBN.

“Saya sampaikan jalan tol ini jangan sekali-sekali bergantung terus pada APBN. BUMN juga harus bisa mencari skema-skema baru pendanaan yang tidak memberatkan negara,” ungkap dia.

Jokowi juga menegaskan pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, hingga jalur kereta api bertujuan untuk meningkatkan ekonomi daerah yang selama ini mengalami ketimpangan akibat infrastruktur yang tidak lengkap.

“Dengan kita bangkitkan ekonomi daerah maka ekonomi nasional akan bergerak dan kesejahteraan juga makin merata. Itu mengapa kita butuh infrastruktur,” tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya