Strategi Jababeka Bangun 100 Kawasan Industri Rp 6,7 Triliun

Nilai proyek dari rencana 100 kawasan industri tersebut diperkirakan mencapai US$ 500 juta atau sekitar Rp 6,7 triliun.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Jan 2018, 20:07 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2018, 20:07 WIB
Jababeka
Kawasan Industri Jababeka

Liputan6.com, Jakarta PT Kawasan Industri Jababeka Tbk berencana membangun 100 kawasan industri di Indonesia. Untuk merealisasikan hal tersebut, Jababeka akan terlebih dulu membangun destinasi wisata di wilayah yang akan dijadikan kawasan industri.

Chairman PT Jababeka Group, SD Darmono, mengatakan, selama ini pembangunan sebuah kawasan industri masih terkendala pada minimnya infrastruktur. Namun dengan pembangunan sektor pariwisatanya terlebih dulu, maka akan banyak pembangunan infrastruktur yang dilakukan di daerah yang menjadi calon kawasan industri.

"Untuk buka kawasan baru itu kesulitannya adalah infrastruktur, bangun airport, jaringan gas, telekomunikasi, pengolahan air, pembangit listrik itu semua mahal, maka itu yang paling murah adalah melalui pariwisatanya dulu, kalau itu dibuka itu akan mendorong pembangunan lainnya. Strategi kita Jababeka adalah hospitality, infrastruktur baru land development," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (4/1/2018).

Menurut dia, untuk membangun sebuah kawasan industri dan kota mandiri membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Nilai proyek dari rencana 100 kawasan industri tersebut diperkirakan mencapai US$ 500 juta atau sekitar Rp 6,7 triliun.

Oleh sebab itu, agar ada investor mau menanamkan investasinya di kawasan tersebut, harus ditarik dengan pembangunan kawasan wisata terlebih dulu. Nantinya di kawasan wisata juga harus diisi dengan berbagai macam kegiatan seni dan budaya seperti pameran lukisan, pertujukan seni dan lain-lain.

"Itu semua art and design. Indonesia kuat dalam seni dan budaya, maka perlu promosi yang benar. Kalau kita melawan di sektor manufaktur yang punya efisiensi, infrastruktur, kita melawan Vietnam dan Kamboja. Kita kalah karena gaji mereka rendah, kita ingin gaji karyawan kita naik 30 persen tapi industri kita akan ngeluh. Nah kita harus promosikan art and design," kata dia.

Sebagai langkah awal untuk merealisasikan hal ini, kata Darmono, pihaknya akan menggelar pameran seni lukis kelas dunia Indonesia Art Exhibition, First Among Equals pada 17-21 Januari 2018 di Jababeka Convention Center. Rencananya, acara tersebut akan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Potensi kita besar, saya kira justru satu satunya kekuatan terbesar kita adalah art and desain. Sebab semua itu terdiri dari kemampuan memasarkan barang yang murah menjadi mahal. Itu semua harus ada art and design," tandas dia.

Tonton Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya