Kota Industri Karawang Bisa Jadi Kantong Ekonomi Baru

Dalam setahun, Pemerintah Kabupaten Karawang mampu memberikan kontribusi Rp 18 triliun kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

oleh Nurmayanti diperbarui 07 Des 2017, 14:56 WIB
Diterbitkan 07 Des 2017, 14:56 WIB
20160126-Ilustrasi kawasan industri
Pekerja saat mengelas komponen mobil di pabrik Karawang 1 PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Jawa Barat, Selasa (26/1). Untuk The All New Fortuner sendiri, kandungan lokal produk mencapai 75%. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah terus mempercepat pemerataan pembangunan ekonomi di berbagai daerah. Kabupaten Karawang, Jawa Barat diharapkan mampu menciptakan kantong pertumbuhan ekonomi baru sesuai arah kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Direktur Jenderal Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, Karawang memiliki potensi yang besar untuk memperkuat daya saing kawasan industri di daerah, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sesuai Nawacita Presiden Jokowi.

Sebab itu, pemerintah terus mendukung keinginan Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang untuk membangun kawasan industri yang berkualitas di daerahnya.

"Pemerintah Indonesia mengapresiasi setinggi-tingginya keinginan Karawang untuk meningkatkan daya saing kawasan industri terintegrasi di wilayahnya,“ ujar Putu, Kamis (7/12/2017).

Kawasan industri saat ini menjadi salah satu prioritas pembangunan di Jawa Barat. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, terdapat sekitar 2.381,97 hektare lahan yang tengah dikembangkan menjadi sepuluh kawasan industri baru bertaraf nasional dan internasional di wilayah Jawa Barat. Dari jumlah tersebut, 851,97 hektare atau sekitar 35% berada di wilayah Karawang.

Salah satu pengembangan yang saat ini sedang didukung Pemda Karawang adalah Karawang New Industry City (KNIC). Dalam konsep KNIC, kawasan industri merupakan salah satu bagian dari pengembangan kota industri terintegrasi kelas dunia.

Keberadaan kota industri ini diharapkan dapat mendorong inovasi dan turut berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah serta menciptakan multiplier-effect yang bermanfaat bagi perkembangan sosio-ekonomi di Karawang dan daerah sekitarnya.

Kota Industri Terintegrasi KNIC akan terdiri dari lima industry park, yaitu Material Konstruksi (Construction Materials), Otomotive (Automotive), Elektronik (Consumer Electronic), Logistik (Logistics Service), serta UKM & Inovasi (SME & Innovation).

Tonton Video Pilihan Ini:

 

Kontribusi Pendapatan ke Provinsi

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tamba Parulian Hutapea menegaskan pemerintah Indonesia mendukung penuh masuknya investor global untuk membangun infrastruktur di Indonesia, termasuk kota industri terintegrasi di wilayah Karawang. Pemerintah pusat juga akan membantu Pemda Karawang dalam mengembangkan KNIC.

"Pemerintah Indonesia akan senantiasa hadir untuk memfasilitasi pengembangan Karawang New Industry City," tegas Tamba.

Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari mengungkapkan, iklim investasi di Karawang termasuk yang paling diminati investor dibanding daerah lain.

Dia menyebutkan, dalam setahun, Pemerintah Kabupaten Karawang mampu memberikan kontribusi Rp 18 triliun kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Kami sangat menyambut baik setiap iklim investasi di Karawang yang tentu membawa kemajuan, tinggal bagaimana tingkat kemajuan ini kemudian bisa berdampak pada kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat,” ungkap Ahmad.

Dia menjelaskan, saat ini Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Karawang adalah yang ketiga terbesar di Jawa Barat. Data Badan Pusat Statistik mencatat PDRB Kabupaten Karawang hanya terpaut sedikit di bawah Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor. PDRB Karawang Atas Harga Berlaku pada 2016 tercatat Rp 182,7 triliun atau setara 11% dari total PDRB Jawa Barat sebesar Rp 1.652 triliun.

Adapun penyumbang tertinggi PDRB Karawang adalah sektor industri pengolahan —notabene berada di berbagai kawasan industri— sebesar Rp 130,7 triliun atau setara 71,5% dari total produk domestik daerah. Keberadaan KNIC sebagai kota industri terintegrasi diharapkan akan turut mendorong pengembangan industri di daerah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya