Liputan6.com, Jakarta - PT ISS Indonesia menjalin kerja sama dengan anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yaitu PT Reska Multi Usaha. Dalam Kerja sama ini ISS Indonesia akan menjadi penyedia layanan kebersihan dan kenyamanan (K2) di area stasiun kereta.
Presiden Direktur & CEO ISS Indonesia Elisa Lumbantoruan menjelaskan, kerja sama operasi akan berlangsung selama periode tiga tahun atau dari 2018 hingga 2021. Cakupan layanan untuk wilayah Divisi Regional (Divre) Barat yang mencakup daerah operasi (Daop) I untuk area Jakarta dan Banten.
Advertisement
Baca Juga
"Selain itu juga untuk wilayah Divisi Regional (Divre) Timur yang mencakup Daop 4 untuk area Semarang, Daop 5 untuk area Purwokerto, serta Daop 8 untuk area Surabaya," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (18/2/2018).
Mennurut Elisa, Indonesia telah melakukan proses transformasi dalam beragam industri terkait perbaikan infrastruktur, dimana saat ini pun industri kereta api telah bertransformasi ke service industry dimana fokus utama adalah kepada para penumpang demi memastikan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan (passenger experience) saat menggunakan jasa KAI.
"Sebagai mitra KAI sejak 2014, ISS telah menjadi bagian dari proses transformasi tersebut. Kami berkomitmen untuk mendukung KAI dalam hal penyediaan layanan transportasi publik yang nyaman dan bertaraf internasional,” kata dia.
Pada tahun 2017 lalu, KAI juga menerima penghargaan “Transformation Achievement” dari Asosiasi Contact Center World (CCW) atas keberhasilan KAI dalam melakukan transformasi sejak 2009 demi meningkatkan mutu dan pelayanan kepada pengguna jasa angkutan kereta api.
Bakal Ada Wifi
Sebelumnya, untuk meningkatkan layanan kepada para penumpang kereta, Direktur Utama Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro menjanjikan fasilitas koneksi internet (WiFi) di dalam kereta api (KA).
Peningkatan fasilitas layanan di dalam kereta ini sudah menjadi wacana sejak lama. Hanya saja, sampai sekarang belum ditindaklanjuti secara serius.
Dengan adanya peningkatan layanan ini, diharapkan pengguna kereta api setiap tahun naik. Tahun 2017 saja, KA sudah berhasil mengangkut 389 juta penumpang.
"Saat ini mengenai fasilitas WiFi di kereta ini terus kita bicarakan, dan harapannya tahun ini sudah kita implementasikan. Namun bertahap, tidak langsung semua kereta ada WiFi," ucap dia pada 9 Januari 2018.
Bahkan, Edi mengaku sudah mengalokasikan anggaran untuk pemasangan fasilitas internet on train tersebut. Hanya saja berapa investasinya, Edi masih belum bisa mengungkapkan, mengingat masih dalam pembicaraan akhir.
Menurut dia, saat ini fasilitas internet tersebut sudah menjadi keharusan, mengingat perkembangan teknologi yang terus terjadi. Para pengguna kereta api saat ini sebagian besar sudah memiliki telepon genggam.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement