5 Investor Bidik Tanamkan Investasi ke Pulau Bangka Belitung

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Babel ikut mendukung gerakan percepatan mewujudkan wilayah tersebut sebagai salah satu destinasi wisata baru di Indonesia.

oleh Nurmayanti diperbarui 01 Mar 2018, 15:35 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2018, 15:35 WIB
Kepulauan Bangka Belitung.
Kepulauan Bangka Belitung.

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 5 investor asing minat menanamkan investasi ke Pulau Belitung senilai US$ 500 juta atau sekitar Rp 5 triliun. Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memang tengah berbenah dalam memajukan industri pariwisata dalam rangka mewujudkan wilayah itu sebagai salah satu dari 10 “Bali Baru” di Indonesia.

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Babel ikut mendukung gerakan percepatan mewujudkan wilayah tersebut sebagai salah satu destinasi wisata baru di Indonesia. Untuk mempercepat mewujudkannya, maka diperlukan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pihak swasta.

Seperti diketahui, Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi pada Senin (26/2/2018) lalu menerima kunjungan lima investor asing yang berencana berinvestasi di Pulau Belitung. investor tersebut antara lain, Greaves dari Kanada, Ameenulahu Bin Abu Hameed dari Malaysia, Nazarisham Bin Muhamed Isa dari Singapura, Sinpraseuth Robert dari Australia dan Subramani dari India.

“Pak Gubernur Erzaldi Rosman Djohan adalah sosok yang punya visi baik tentang pariwisata sehingga dengan adanya investasi itu Babel sebagai Maldives Island (Maldives) atau Maladewa-nya Indonesia bisa segera terwujud,” kata Ketua Kadin Provinsi Babel, Thomas Jusman dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Thomas mengatakan, pengusaha memang berharap pimpinan di wilayah ini memiliki visi mengembangkan potensi di luar pertambangan timah. Kendati industri pertambangan tetap menjanjikan, akan tetapi perlu proses transformasi melalui prinsip pengelolaan pertambangan yang baik dan benar (good mining practice) menuju sektor industri yang lain seperti pariwisata.

Industri pariwisata dinilai sangat menjanjikan di masa mendatang untuk wilayah Babel. Inilah yang kerap disebut sebagai sunrise industry atau industri yang menjanjikan.

Karena Babel memiliki potensi pariwisata yang luar biasa, menurut Thomas, sudah waktunya para kepala daerah di wilayah itu mendorong kemajuan industri pariwisata. Itu boleh jadi sebagai salah satu alternatif dan menjadi solusi untuk mengangkat sektor-sektor industri lainnya yang meliputi pertanian, perkebunan serta kelautan dan perikanan.

Adapun Kunjungan wisatawan ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus meningkat saban tahun. Pada 2017, misalnya, mencapai 367.084 atau naik sekitar 21,72 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 359.901.

Pemprov Babel juga optimistis target wisatawan asing sekitar 500 ribu orang akan tercapai pada 2019. Selama ini, jumlah turis asing yang berkunjung ke Babel mencapai 6 ribu hingga 7 ribu orang per tahun.

 

KEK di Bangka dan Wisata Religi

Kepulauan Bangka Belitung.
Kepulauan Bangka Belitung.

Selain Kawasan Strategis Prioritas Nasional (KSPN) Tanjung Kelayang, Belitung yang telah ditetapkan sebagai salah satu tujuan wisata yang baru, membuat wilayah lain Bangka mengharapkan hal yang sama menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Selain pemerintah provinsi, Thomas sebagai Ketua Kadin Babel turut menjadi pengusul dan pemrakarsa percepatan KEK di Bangka. Adapun lokasi KEK yang diusulkan adalah KEK Pantai Timur Sungailiat. “Sebagai putra daerah, kami mengajak teman-teman untuk bersama-sama mewujudkan KEK tersebut,” tutur dia.

Selain dikenal karena keindahan alamnya, menurut Thomas, Babel juga dikenal karena keharmonisan kehidupan masyarakatnya terutama antar-umat beragama. Untuk wisata religi, setidaknya ada tujuh lokasi yang bisa dikunjungi wisatawan yang antara lain Goa Maria Pelindung Segala Bangka, Belinyu, Keuskupan Yong Fo dan Goa Maria, Puri Tri Agung, Kelenteng Kwan Tie Miaw dan Masjid Kayu.

Sedangkan untuk wisata sejarah, pengunjung bisa melihat-lihat tempat pengasingan para pendiri bangsa seperti pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta di Bukit Menumbing, Muntok, Bangka.

Selain itu, Thomas mengaku bersama pengusaha lain berencana membangun wisata religi ikonis seluas sekitar 5 hektare di daerah Sungailiat. Gagasan ini berangkat dari rasa keprihatinan terhadap kerusakan lingkungan di Babel. Konsepnya 70 persen untuk publik dan 30 persen untuk religinya. Proyek ini akan diberi nama ‘Taman Bintang Samudera’ dengan nilain investasi Rp 200 miliar.

Menurut dia, karena Gubernur Erzaldi punya visi yang sama dalam mengembangkan potensi pariwisata di Babel, maka percepatan KEK itu menjadi keniscayaan. Bahkan tidak hanya satu melainkan ditambah dengan KEK Tanjung Gunung.

Menurut Thomas, dalam berbagai kesempatan baik pemerintah provinsi maupun Kadin acap mempromosikan Babel sebagai daerah tujuan wisata. Investor dipersilakan mengunjungi wilayah itu dan lihatlah keindahannya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya