Pinjaman Meningkat, PLN Klaim Kondisi Keuangan Sehat

PLN menargetkan investasi mencapai Rp 90 triliun pada 2018.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Mar 2018, 19:40 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2018, 19:40 WIB
20170621-PLN Berikan Diskon Biaya Penyambungan Tambah Daya-Antonius
Petugas PLN melakukan penyambungan penambahan daya listrik di Jakarta, Rabu (21/6). Menyambut lebaran, PLN memberikan bebas biaya penyambungan untuk rumah ibadah dan potongan 50 persen untuk pengguna selain rumah ibadah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan nilai investasi yang dikeluarkan sepanjang 2017 menjadi yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Pada tahun lalu, perusahaan pelat merah ini mengeluarkan investasi sebesar Rp 89,5 triliun. 

Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan, investasi yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp 40,9 triliun pada 2015. Kemudian pada tahun lalu, PLN mengeluarkan investasi Rp 60,3 triliun dan meningkat di 2017 menjadi Rp 89,5 triliun.

‎"Investasi kita ini sepanjang 5 tahun terakhir, (2017) ini tertinggi," ujar dia di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (28/3/2018).

Dia menjelaskan, investasi tersebut salah satunya digunakan untuk membiayai pembangunan proyek pembangkit listrik dalam program 35 ribu megawatt (MW) yang menjadi jatah PLN yaitu sebesar 10 ribu MW. Hingga saat ini, sudah 7.000 MW pembangkit listrik yang sedangkan tahap pembangunan dan sebagin telah beroperasi.

 "Ini dari proyek-proyek 10 ribu MW plus transmisi 46 ribu km. Sekitar 7.000 MW sudah jalan, transmisi sudah 6.000 km lebih. Jadi selama 3 tahun terakhir kita bisa melakukan investasi," jelas dia.

 

Selanjutnya

PLN Berikan Diskon Biaya Penyambungan Tambah Daya
Dalam Promo Gemerlap Lebaran 2017, PLN memberikan potongan biaya penyambungan tambah daya listrik.

Sementara ke depan, lanjut dia, porsi investasi diperkirakan akan terus meningkat. Pada tahun ini, PLN menargetkan investasi mencapai Rp 90 triliun.

"Ya angkanya mungkin sama. Kurang lebih sekitar Rp 90 triliun," kata dia.

Sementara dari sisi pinjaman, juga mengalami peningkatan. Pada 2015, pinjaman bertambah (additional loan) sebesar Rp 18,7 triliun, kemudian di 2016 sebesar Rp 22,4 triliun dan di 2017 sebesar Rp 42,5 triliun. 

Namun demikian, kata Sarwono, pinjaman yang dilakukan PLN tidak akan mengganggu kinerja keuangan perusahaan.

Sebab, dalam kurun waktu 2015-2017, secara kumulatif penambahan pinjaman PLN sebesar Rp 83,6 triliun, atau jauh lebih rendah dibandingkan tambahan penyerapan investasi yang sebesar Rp 190,7 triliun pada periode yang sama.

"Selama 3 tahun, (pinjaman) hanya 43 persen pinjaman kita dari investasi. Hal ini menunjukkan keuangan PLN yang sehat karena dapat memanfaatkan sumber pendanaan internal," ujar dia.

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya