BNI Target Kredit Tumbuh 15 Persen Tahun Ini

Target kredit BNI didukung kondisi perekonomian domestik maupun global yang sedang baik dan memberikan optimisme.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Apr 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2018, 19:00 WIB
Kartu ATM BNI
Petugas menunjukkan Kartu Tapcash Bank BNI di Jakarta, Selasa (18/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT BNI (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan kredit pada tahun ini sebesar 13 persen sampai 15 persen, naik dari pertumbuhan tahun lalu sebesar 12,3 persen.

"Kita harap (pertumbuhan kredit) tahun ini, kalau tahun lalu kita tumbuh 12,3 persen. Tahun ini kita perkirakan bisa lebih tinggi dari itu ya, 13 persen sampai 15 persen," ujar Direktur Utama PT BNI (Persero) Tbk, Achmad Baiquni di Kantor BNI, Jakarta, Senin (23/4/2018).

Target tersebut, kata dia, didukung kondisi perekonomian domestik maupun global yang sedang baik dan memberikan optimisme.

"Karena ekonomi cukup optimis, secara angka 5,3 persen. Kemudian membaiknya harga komoditi, ini menumbuhkan kesempatan-kesempatan baru bagi kita untuk lakukan ekspansi. Kita lihat yang namanya infrastruktur masih jadi prioritas pemerintah," jelas dia.

Direktur Keuangan BNI, Anggoro Eko Cahyo mengatakan pada kuartal I/2018, kredit BNI yang tersalur sebesar Rp 439,46 triliun. Hal tersebut dikontribusi dari kredit korporasi sebesar Rp 216,09 triliun atau tumbuh 10,9 persen.

"Sementara untuk kredit segmen menengah dijaga dengan pertumbuhan konservatif yaitu 5,8 persen yoy, sebesar Rp 3,66 triliun. Kredit segmen kecil juga mencatatkan pertumbuhan yang baik yaitu 13,4 persen yoy atau sebesar Rp 57,73 triliun," kata dia.

Untuk menjaga pertumbuhan kredit korporasi, BNI menerapkan kebijakan penyaluran kredit antara lain pemberian kredit kepada high quality corporates baik BUMN maupun Perusahaan swasta utama (Major Player Private Corporates).

"BNI juga hanya memberikan pembiayaan pada corporates cash flow generator, antara lain dengan memberikan pinjaman kepada operating company, bukan hanya kepada holding company," jelasnya.

Selain itu, BNI juga selalu mengupayakan perbaikan proses pemberian kredit dengan semakin memperkuat kemampuan para industry specialist.

Portofolio pinjaman infrastruktur masih menjadi salah satu prioritas BNI dalam menumbuhkan pinjaman pada segmen korporasi. Pada kuartal I/2018, kredit infrastruktur tumbuh 15,3 persen, yang didominasi pembiayaan proyek-proyek konstruksi dan jalan tol.

Pada sektor kredit menengah, BNI mengupayakan strategi pertumbuhan yang selektif dan berkualitas melalui beberapa langkah inisiatif strategi seperti supply chain financing, yaitu pemberian pembiayaan kepada debitur menengah yang mempunyai keterkaitan bisnis dengan nasabah korporasi BNI.

Pembiayaan juga mempertimbangkan pada sektor yang merupakan competitive advantage daerah dimana nasabah menengah melakukan operasional usahanya.

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com

Strategi Jaga Kualitas Kredit

Untuk menjaga kualitas kredit dan ekspansi bisnis di segmen kredit kecil, BNI menerapkan beberapa strategi antara lain pemberian kewenangan memutus kredit kepada cabang yang diiringi dengan peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang perkreditan.

Pada segmen konsumer, payroll loan masih tetap menjadi prioritas BNI, dimana pada Kuartal I/2018, payroll loan mencatatkan pertumbuhan sebesar 45,4 persen, yaitu dari Rp 13,12 triliun pada Kuartal I/2017 menjadi Rp 19,07 triliun pada Kuartal I/2018.

Pada Kuartal I/2018, Kartu Kredit dan Kredit Kepemilikan Rumah serta Apartemen atau BNI Griya juga mencatatkan pertumbuhan yang membaik, yaitu masing-masing sebesar 8,2 persen dan 4,2 persen.

Kredit BNI tidak hanya tumbuh melainkan juga semakin berkualitas. Hal itu ditandai oleh membaiknya rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang mengalami penurunan dari 3,0 persen pada Kuartal I/2017 menjadi 2,3 persen pada Kuartal I/2018.

"Karena perbaikan kualitas kredit tersebut, BNI mampu menjaga credit cost relatif stabil pada posisi 1,7 persen. Sementara itu, coverage ratio juga mengalami perbaikan dari 147,1 persen pada Kuartal I/2017 menjadi 148,0 persen pada Kuartal I/2018," ujar dia.

“Rasio Loan to Deposit (LDR) BNI berada pada level 90,1 persen, sehingga masih cukup untuk mendukung pertumbuhan kredit BNI,” tandas Anggoro.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya