Pertamina Gandeng Balitbang ESDM Berdayakan Potensi Energi RI

Balitbang Kementerian ESDM dapat membantu evaluasi teknis dan komersial untuk pengembangan dan pemanfaatan bidang energi dan sumber daya mineral di Pertamina.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Apr 2018, 16:55 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2018, 16:55 WIB
Gas Bumi
Ilustrasi Foto Gas Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Power Indonesia (PPI) menggandeng Badan Penelitian Pengembangan (Balitbang) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memberdayakan dan mengoptimalkan potensi serta pemanfaatan teknologi energi dan sumber daya mineral.

President Direktur Pertamina Power Indonesia Ginanjar mengatakan, dengan kerja sama ini diharapkan Balitbang Kementerian ESDM dapat membantu evaluasi teknis dan komersial untuk pengembangan dan pemanfaatan bidang energi dan sumber daya mineral dan konservasi energi, terutama dalam bidang ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan.

"Dalam pelaksanaannya nanti kami akan membentuk tim studi bersama untuk menemukan potensi daerah di Indonesia yang layak dikembangkan lebih lanjut," kata Ginanjar, di Jakarta, Jumat (27/4/2018).

Untuk diketahui, Balitbang ESDM merupakan unit Eselon I di lingkungan Kementerian ESDM yang menyelenggarakan penelitian dan pengembangan di bidang minyak dan gas bumi, ketenagalistrikan, mineral dan batu bara, energi baru, energi terbarukan, konservasi energi, dan geologi kelautan.‎

Sebelumnya, Pertamina Power dengan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) (PTPN III) telah menandatangani Perjanjian Pendayagunaan Aset Tetap, Perjanjian Jual Beli Listrik dan Surat Perjanjian Penggunaan Tanah untuk pembangunan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg).

PLTBg tersebut berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dan memiliki kapasitas terpasang 2 MW.

 

Kontruksi Mulai Juli 2018

Gas Bumi
Ilustrasi Foto Gas Bumi (iStockphoto)

Rencana pembangunan PLTBg akan dimulai Juli 2018 dengan waktu konstruksi sekitar 12 bulan. Dengan rencana investasi sebesar USD 4,2 juta, fasilitas ini ditargetkan bisa fully operate (COD) pada Juni 2019.

Pengembangan PLTBg di KEK Sei Mangkei dilakukan untuk memaksimalkan penyediaan energi di kawasan penghasil New Renewable Energy (NRE)/ Energi Baru Terbarukan (EBT) sejalan dengan upaya mendukung program pemerintah dalam pengembangan EBT sekaligus mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus.

“Trend bisnis kelistrikan dan energi masa depan adalah EBT sehingga kita harus membangun fundamental bisnis EBT yang kuat di negeri sendiri. Bila tidak, kita hanya menjadi penonton,” jelas Ginanjar.

PPI sebagai anak usaha Pertamina yang merupakan BUMN yang bergerak di sektor energi senantiasa melakukan upaya untuk mendukung program Pemerintah Indonesia terutama dalam pencapaian bauran energi dalam rangka menjaga ketahanan energi nasional.

Ke depan, melalui PPI, Pertamina Group berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pembangunan energi berkelanjutan di KEK Sei Mangkei termasuk rencana pengembangan lebih lanjut PLTS.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya