Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam konvensi dan pameran industri hulu minyak dan gas bumi (migas) IPA ke-42 tahun 2018. Kehadira Jokowi merupakan pertama kali dalam ajang tersebut.
Berdasarkan catatan Liputan6.com, pada tahun lalu ajang Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition hanya dibuka oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan. Sementara dua tahun lalu ajang pameran dan konvensi tersebut dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yang saat itu dijabat oleh Indroyono Soesilo.
Jokowi mengaku bahagia bisa hadir dalam perhelatan industri pencarian migas tersebut. Pasalnya, hulu migas merupakan industri paling terkenal dan elite dengan investasi yang sangat besar hingga ratusan triliun.
Advertisement
Baca Juga
"Sangat berbahagia sekali saya bisa hadir dalam pameran dan konvensi tahunan IPA. Ini dia industri yang paling terkenal dan paling elite yang pengusaha-pengusahanya menggeser ke sana sini bukan puluhan triliun, tapi ratusan triliun," kata Jokowi, saat membuka Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition ke-42, di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (2/5/2018).
Menurut Jokowi, industri migas telah menghasilkan tokoh besar, bahkan sering menjadi bahan diskusi politikus. Namun dia menyatakan, industri tersebut biasa saja.
"Ini industri yang memiliki nama besar yang hasilkan tokoh besar juga. Sering bikin gemetar para politikus. Tapi untuk saya ya biasa-biasa saja," ujarnya.
PR Industri Migas
Untuk diketahui, meningkatkan kembali daya saing sektor hulu migas Indonesia di level global menjadi salah satu pekerjaan rumah para pemangku kepentingan di sektor ini.
Hal tersebut salah satunya yang mendorong Indonesian Petroleum Association (IPA) mengusung tema Driving Indonesia’s Oil and Gas Global Competitiveness, dalam penyelenggaraan Konvensi dan Pameran IPA ke-42 Tahun 2018, pada 2-4 Mei 2018 di Jakarta Convention Center, Jakarta.
“Tema Convex tahun ini dipilih dengan mempertimbangkan kondisi sektor hulu migas Indonesia yang ada sekarang, yaitu ketatnya persaingan investasi migas secara global,” tandas Presiden IPA Ronald Gunawan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement