PLN Prediksi Konsumsi Listrik Saat Ramadan Bakal Naik

Pada bulan puasa, konsumsi listrik akan meningkat saat menjelang buka, kemudian kembali meningkat saat sahur.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Mei 2018, 15:45 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2018, 15:45 WIB
20160226-Jaringan-Ilegal-di-Tiang-Listrik-Jakarta-IA
Pekerja mengecek instalasi kabel di tiang listrik milik PLN, Jakarta, Jumat (26/2). PLN menjaga mutu keandalan penyaluran tenaga listrik, memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan, dan estetika tata kota Jakarta. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) memperkirakan bakal ada‎ penambahan beban puncak konsumsi listrik saat Ramadan. Oleh karena itu, PLN pun menyiapkan strategi untuk mengamankan pasokan.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto WS mengatakan, pada bulan puasa, konsumsi listrik akan meningkat saat menjelang buka, kemudian kembali meningkat saat sahur.

Peningkatan konsumsi diperkirakan 1,5 kali lipat dari konsumsi normal masing-masing wilayah. Dalam kondisi normal, beban puncak terjadi dari pukul 18.00 WIB hingga 24.00 WIB.

"Jadi kalau Ramadan pada saat sahur dan buka puasa itu biasanya beban naik," kata Haryanto, saat menghadiri acara peresmian 19 infrastruktur kelistrikan, di Gardu Induk Gandul, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/5/2018).

Meski mengalami kenaikan konsumsi, Haryanto menjamin PLN siap mengamankan pasokan listrik sehingga kebutuhan ‎konsumsi listrik dapat terpenuhi dan masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan nyaman.

"Dalam rangka menyongsong bulan suci Ramadan . Insyaallah PLN siap untuk mengamankan," tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Libur Mudik Turun Srastis

20160316-PLN-Listrik-HA
Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik di kawasan Pondok Ranji, Tangerang Selatan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Menurut Haryanto, setelah satu bulan mengalami peningkatan selama bulan puasa. ‎Konsumsi listrik mengalami penurunan selama libur Idul Fitri.

Hal ini karena konsumen sektor industri dan bisnis menghentikan kegiatan usaha.

‎"Tetapi yang menjadi perhatian kita beban pas Idul Fitri bisa turun setengah dari beban normal biasa," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya