Izin Impor Beras 500 Ribu Ton Hanya buat Stok Bulog

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali mengeluarkan izin impor beras sebesar 500 ribu ton untuk Perum Bulog.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Mei 2018, 13:33 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2018, 13:33 WIB
Redam Lonjakan Harga Beras Bulog Perpanjang Operasi Pasar
Para pedagang umum di beberapa pasar tradisional Bengkulu mulai merubah strategi dengan ikut menjual beras milik Bulog (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali mengeluarkan izin impor beras sebesar 500 ribu ton untuk Perum Bulog. Sebelumnya, perusahaan pelat merah tersebut juga telah mendapatkan izin impor beras sebesar 500 ribu ton.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Tjahja Widayanti mengatakan, tambahan izin impor beras tersebut hanya untuk meningkatkan stok beras Bulog. Sebab, sebagai BUMN yang bertugas menjaga ketersediaan pangan, Bulog‎ harus memiliki stok yang cukup dalam mengantisipasi lonjakan harga pangan seperti beras.

‎"Bulog harus punya cadangan beras yang mencukupi, jadi supaya bisa cukup sebagai buffer stok," ujar dia di Kawasan Kasablanka, Jakarta, Kamis (17/5/2018).

Meskipun saat ini Bulog memiliki stok beras lebih dari satu juta ton, stok yang ada tersebut bisa saja digelontorkan sewaktu-waktu dalam rangka mengendalikan harga. Terlebih saat memasuki Ramadan seperti sekarang, permintaan pangan cenderung akan meningkat.

"Ini untuk menjaga saja supaya kita lebih kuat lagi," kata dia.

Namun Tjahja memastikan, memasuki Ramadan, rata-rata harga beras secara nasional terkendali. Bahkan sebagai besar telah sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Kemendag.

"Dari hasil pengamatan di 34 provinsi rata-rata sudah mencapai HET. Secara umum sudah, kan harga beras masing-masing," ujar dia.

Kemendag Optimistis Impor Beras Dapat Turunkan Harga

Harga Beras Naik
Pekerja membersihkan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (15/1). Wagub Sandiaga Uno mengatakan Pemprov DKI akan selalu membeli beras Sulawesi dan Banten karena lebih memprioritaskan beras dari petani. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali mengeluarkan izin impor 500 ribu ton beras jilid II. Izin tersebut diberikan kepada Perum Bulog.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan mengatakan, pihaknya optimistis impor beras dapat berdampak pada penguatan stok dan stabilisasi harga beras di pasaran.

"Harus yakin (bisa menurunkan harga). Kami memonitor, tim sampai satgas pangan ke pasar untuk lihat hasilnya bagaimana," ujar dia ketika ditemui, di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Oke mengatakan, pihaknya juga telah mengantongi rekomendasi impor dari Kementerian Pertanian. "(Keputusan impor beras dibahas saat) Rakor ya jadi semua pihak (termasuk Kementan) ada di situ," ujar Oke.

Dia mengatakan, izin impor pun telah dilayangkan ke Bulog. Terkait proses impor, termasuk dari negara mana saja impor beras dilakukan, sepenuhnya wewenang Bulog.

"(Izin impor beras) sudah sampai di mereka (Bulog). Realisasi kapan tanya Bulog. Sebelum bulan Juli harus sudah selesai. Persetujuan impornya dibatasi sampai akhir bulan Juli. Ada dari Myanmar. Soal dari mananya terserah Bulog," kata dia.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya