Liputan6.com, New York - Salah satu pemasok bahan material terbesar di dunia asal Jerman, Wiirth Group menegaskan tak akan lagi berinvestasi ke Amerika Serikat (AS). Sang pemilik, pria yang juga dijuluki dengan sebutan `Si Raja Baut`, Reinhold Wurth menegaskan, akan berhenti berinvestasi hingga Donald Trump lengser dari posisinya sebagai presiden AS.
"Kami menghasilkan 14 persendari seluruh penjualan tahunan kami dari AS atau senilai USD 2,1 miliar. Tapi saya sungguh tidak ingin meningkatkan kerjasama di AS lebih jauh saat ini," pungkasnya seperti dikutip dari Fortune.com, Senin (11/6/2018).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan, penundaannya berinvestasi di AS berdasar pada situasi politik yang tidak menentu di sana. Maka saat Trump lengser, ia akan kembali mengevaluasi keputusannya tersebut.
"Saya katakan, kita akan menunggu apakah Presiden Donald Trump terpilih kembali dalam empat tahun," katanya.
Pernyataan tegas sang miliarder mencuat setelah Trump menerapkan tarif impor pada alumunium dan baja dari Eropa, Kanada dan Meksiko. Menurut data dari AS, Jerman merupakan sumber dari 4 persen impor baja di kawasan Amerika.
Sementara itu, hanya 2 persen saja impor alumunium AS datang dari Jerman. Selain itu, Trump juga mendorong tarif 25% pada impor mobil dan tampak geram pada banyaknya mobil mewah Jerman yang melintasi jalanan AS.
Sejauh ini, Jerman merupakan eksportir mobil terbesar dari Eropa ke AS. Lebih dari itu, Wurth juga tetap ingin perusahaan merasakan ketegasannya dalam menjalankan perusahaan meski telah berusia 83 tahun. Juru bicara Wurth mengatakan, tak ada rencana akuisisi lain yang akan dilakukan di AS.