Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mencatat peningkatan konsumsi elpiji menjadi 27,8 ribu metrik ton atau naik 20 persen dari rata-rata harian. Selain itu, bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax juga mengalami kenaikan pada H-3 Lebaran.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito mengatakan, pemakaian elpiji rumah tangga meningkat untuk memasak santapan hari raya. Namun demikian, pertumbuhan konsumsi elpiji ini masih sesuai dengan perkiraan perusahaan. Stok elpiji pun diklaim aman.
Advertisement
Baca Juga
“Secara rata-rata ketahanan stok elpiji masih mencapai 17 hari. Ketahanan stok elpiji Pertamina untuk masa Satgas Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2018 masih di atas standar nasional yang dipersyaratkan, yakni 11 hari," kata Adiatma, di Jakarta, Rabu (13/6/2018).
Untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi elpiji di beberapa wilayah, Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) yang tersebar di seluruh Indonesia terus memantau permintaan elpiji dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
Berdasarkan data Satgas RAFI 2018, peningkatan penjualan elpiji tertinggi sebesar 13 persen di wilayah MOR II meliputi Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung. Sebanyak 9 persen di MOR III, meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan naik 8 persen di MOR VII meliputi Sulawesi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk membeli elpijisesuai kebutuhan,” ucap Adiatma.
Pertamax
Sementara itu, tingginya penyaluran BBM menunjukkan aktivitas masyarakat menjelang Lebaran masih padat. Selain untuk perjalanan mudik, aktivitas pemudik di daerahnya mulai terlihat. Sejak puncak arus mudik pada akhir pekan lalu, penyaluran BBM jenis Gasoline dengan kandungan RON 92 ini naik hingga 45 persen.
Meski Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina menyediakan seluruh produk BBM perseroan, gasoil jenis Pertamax masih menjadi pilihan. Berdasarkan kompilasi Satgas RAFI 2018, pasokan harian Pertamax hingga 12 Juni 2018 telah mencapai 25,8 juta liter. Padahal penyaluran rata-rata harian pada kondisi normal sebesar 17,8 juta liter Pertamax, atau naik hingga 45 persen.
“Pantauan kami, pengguna kendaraan lebih tertarik pada bahan bakar yang berkualitas untuk perjalanan mudik yang jauh. Karena BBM ini unggul dalam pembakaran dan mampu menjaga keawetan mesin dalam waktu lama serta penggunaannya lebih hemat,” jelas Adiatma.
Demi kenyamanan pemudik, Adiatma berpesan agar sebelum melakukan perjalanan jauh, pemudik sebaiknya mengisi penuh BBM pada SPBU wilayah keberangkatan. Apabila mengalami kesulitan atau membutuhkan informasi terkait BBM dan elpiji, masyarakat dapat menghubungi Contact Center Pertamina 1 500 000.
Advertisement