Didampingi Suami, Sri Mulyani Halalbihalal dengan Pegawai Kemenkeu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersilaturahmi dan halalbihalal dalam rangka Lebaran dengan seluruh pegawai Kementerian Keuangan di kantornya, Senin (25/6/2018).

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jun 2018, 09:47 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2018, 09:47 WIB
(Foto: Merdeka.com/Anggun P. Situmorang)
Menkeu Sri Mulyani bersama suami halalbihalal dengan pegawai kementerian keuangan (Foto:Merdeka.com/Anggun P.Situmorang)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersilaturahmi atau halalbihalal dalam rangka Lebaran dengan seluruh pegawai Kementerian Keuangan di kantornya, Senin (25/6/2018). Didampingi sang suami, Tonny Sumartono, Sri Mulyani tampil cantik berkebaya merah.

Pantauan Merdeka.com, Sri Mulyani bersama suami menyalami satu persatu staf dan pegawai Kementerian Keuangan yang hadir. Terlihat juga Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo beserta istri turut menyalami staf dan pegawai.

Setelah menyalami satu persatu jajaran Kementerian Keuangan yang hadir, Menteri Sri Mulyani bersama suami juga melakukan foto bersama bersama tamu undangan yang hadir. Kemudian diakhiri dengan bincang santai.

Dalam acara silaturahmi tersebut, hadir pula seluruh pejabat Eselon I Kemenkeu, antara lain Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara. Kemudian, Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Askolani.

Lalu, Sekretaris Jenderal Kemenkeu Hardiyanto, Dirjen Kekayaan Negara Sony Loho, Dirjen Perbendaharaan Negara Marwanto, dan Dirjen Perimbangan Negara Boediarso Teguh Widodo.

 

Reporter: Anggun P.Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

 

Begini Cerita Serunya Lebaran Keluarga Sri Mulyani

Sri Mulyani
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberi keterangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menceritakan beberapa kebiasaan yang dijalankan keluarganya pada saat Lebaran.

Tradisi sungkeman atau silaturahmi tak pernah ditinggalkannya karena mendatangi kediaman orangtua menjadi hal paling utama bagi dirinya. Sri Mulyani mengisahkan, untuk melakukan sungkeman saja harus bersabar lebih dulu. Sebab, antrean untuk bisa bersungkeman kala itu cukup panjang, mengingat keluarga besarnya cukup banyak.

"Makna Lebaran itu dalam banget karena dari tradisi keluarga. Biasanya dari kecil sudah dibiasakan pasti Lebaran kumpul keluarga. Kalau dulu kumpul di rumahnya bapak ibu saya di Gombong pasti sungkeman karena putranya ada 16, jadi kita semuanya urutan nomor 6 dari 16 anak cucu cicit, jadi panjang banget," ungkap Sri Mulyani di kantornya, seperti ditulis Rabu, 6 Juni 2018.

Momentum berkumpul bersama keluarga, bagi Sri Mulyani, menjadi kebahagiaan tersendiri. Betapa tidak, dalam momen tersebut ada satu kebiasaan yang dilakukan oleh keluarganya, mulai dari bercerita satu sama lain, hingga merambah pada persoalan lain.

"Pasti ada kumpul keluarga istilahnya itu update. Jadi, setiap keluarga memberikan laporan masing-masing, anaknya masuk sekolah mana? Ada pacar atau tidak? Ada yang nikah apa tidak? Siapa yang mencapai lulus sarjana? Tapi sekarang kita coba hilangkan acara seperti itu, tapi lebih ke sharing fun," ujar Sri Mulyani.

Keseruan berkumpul bersama keluarganya tidak sampai di situ. Sri Mulyani bercerita untuk mencairkan suasana, terkadang dia membuat beberapa hiburan dengan megadakan game bagi keluarganya. Hal itu, kata dia, sebagai bentuk dari keseruan keluarganya.

"Kemudian apa ya kita bikin game keluarga, dibagi topiknya kita bikin yang rada lucu-lucu gitu," ujarnya.

Tak ketinggalan, pembagian THR atau uang saku ini juga masih menjadi suatu tradisi d ikeluarganya. "Kita kumpulkan semua, supaya tidak oh yang keluarga ini kasih sekian jadi kita kumpulin semua THR. Jadi, kita bagi yang SD sekian yang TK dan SMP sekian, kuliah sekian, jadi yang kerja tadinya masih dikasih, sekarang mereka kontribusi sedikit asalkan rela," kata Sri Mulyani.

Hal lain yang menjadi tradisi di Lebaran bagi Sri Mulyani adalah soal makanan. Dia menuturkan, pada saat perayaan Lebaran biasanya seringkali banyak makanan-makanan khas yang jarang ditemui di Jakarta. Bahkan, makanan wajib yang seringkali disediakan ketika dirinya datang, yakni jadah atau sejenis uli.

"Kedua makan enak. Menu wajib kalau datang ke Gombong dulu itu jadah, bahasa Betawinya uli. Kemudian lemper, kemudian kita makan opor sambel goreng atinya. Duh, eyang saya itu enak banget masaknya. Terus habis itu, kalau kita kadang-kadang kita panggil tukang soto saja untuk makan ramai-ramai," pungkasnya.

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya