Jokowi: Potensi Listrik RI Tidak Hanya PLTU

Jokowi mengatakan, Indonesia tidak hanya memiliki potensi kelistrikan yang bersumber dari PLTU saja tet‎api juga EBT. Ini diantaranya energi panas bumi, air, surya dan angin.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Jul 2018, 18:36 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2018, 18:36 WIB
Konsorsium PT UPC Sidrap Bayu Energi selaku kontraktor sedang mempersiapkan pembangunan PLTB Sidrap fase II.
Konsorsium PT UPC Sidrap Bayu Energi selaku kontraktor sedang mempersiapkan pembangunan PLTB Sidrap fase II.

Liputan6.com, Sidrap - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin Indonesia mengoptimalkan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan‎ (EBT). Langkah ini agar tidak terus mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Jokowi mengatakan, Indonesia tidak hanya memiliki potensi kelistrikan yang bersumber dari PLTU saja tet‎api juga EBT. Ini diantaranya energi panas bumi, air, surya dan angin.

Sebab itu dia mendorong EBT terus dikembangkan. "Kita miliki potensi tidak hanya pembangkit listrik tenaga uap dari batubara, tapi kita juga memiliki ke depan yang terus akan didorong untuk energi baru terbarukan," kata Jokowi, saat meresmikan pengoperasian beberapa pembangkit listrik, di lokasi PLTB Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin (2/7/2018).

Dia mengungkapkan, potensi EBT Indonesia sangat besar. Contohnya energi angin yang terdapat ‎dari Selatan Jawa sampai ke timur. Potensi angin ini berpeluang untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).

"Informasi yang saya terima sangat bagus sekali untuk membangun PLTB pembangkit listrik tenaga bayu," tuturnya.

Menurut Jokowi, investasi awal untuk PLTB memang tinggi, tetapi semakin lama biayanya kian murah. Harga listrik dari pembangkit ini kian terjangkau karena sumber energinya tidak perlu membeli. Murahnya biaya PLTB bila dibandingkan dengan PLTU ‎yang membutuhkan pasokan batubara.

"Investasi seperti ini memang awalnya tinggi tetapi semakin lama akan semakin murah dan semakin murah, misalnya suplai untuk PLTU itu setiap hari harus kita bakar yang namanya batu bara," ucapnya.

Dengan harga jual listrik dari pembangkit yang semakin terjangkau, maka konsumen listrik akan ‎mendapatkan manfaatnya. Selajutnya bila tarif listrik turun bisa meningkatkan daya saing industri.

"Itu akan memberikan sebuah kompetisi yang baik sehingga harga akan semakin turun, turunnya harga listrik kita harapkan akan memberikan sebuah daya saing terutama industri kita dengan negara lain, arahnya seperti ke sana," tandasnya.

Resmikan PLTB Sidrap, Jokowi Berasa seperti di Eropa

Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap 75 Mega Watt (Mega Watt/MW), Sulawesi Selatan, Senin (2/6/2018).
Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap 75 Mega Watt (Mega Watt/MW), Sulawesi Selatan, Senin (2/6/2018).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa seperti di Eropa saat meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap berkapasitas 75 Mega Watt (MW). Pembangkit ini merupakan pembangkit tenaga angin pertama yang beroperasi di Indonesia.

Jokowi mengaku bahagia telah meresmikan pengoperasian PLTB Sidrap, Sulawesi Selatan. Alasannya, dia bisa melihat langsung pembangkit tenaga angin tersebut menghasilkan listrik.

"Berbahagia sekali sore ini. Saya lihat secara langsung PLTB di Kabupaten Sidrap ini, baling-baling muter, anginnya cukup," kata Jokowi, di PLTB Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin (2/6/2018).

Jokowi mengaku, berada di lokasi PLTB Sidrap seperti berada di Eropa, khususnya Belanda yang mengandalkan tenaga angin untuk memenuhi kebutuhan listrik.

"Saya serasa seperti di Belanda. Kok serasa di Belanda gitu. Kayak di Eropa, tapi kita di Sidrap," tutur dia. 

Menurut Jokowi, dengan resmi beroperasinya PLTB Sidrap membuktikan komitmen pemerintah Indonesia, untuk mencapai taget EBT dalam porsi bauran energi, sebesar 23 persen pada 2025.

"Artinya dengan peresmian PLTB pertama di Sidrap ini memberikan komitmen 23 persen tercapai," tandasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya