Liputan6.com, Jakarta - Musim haji akan berlangsung dan penerbangan keberangkatan perdana akan dilakukan pada 17 Juli 2018. Berbagai stakeholder atau pemangku kepentingan mulai dari pemerintah hingga maskapai telah berkoordinasi demi mensukseskan penerbangan haji 2018.
Keputusan Menteri Agama Nomor 212 tahun 2018 tentang pelaksanaan transportasi Udara Jemaah Haji Reguler Tahun 1439 H/ 2018 M, telah ditunjuk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan Saudi Arabian Airlines sebagai operator pelaksana penerbangan jemaah haji reguler Indonesia tahun 2018 ini.
Sekretaris Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Pramintohadi Sukarno menuturkan, kedua maskapai tersebut telah menyiapkan 31 pesawat untuk mengangkut jamaah haji dari Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap pesawat dan personil yang akan mengoperasikannya untuk memastikan kelaikudaraan pesawat tersebut. Juga terkait kenyamanan bagi jamaah yang akan diangkutnya," kata dia kepada wartawan, Sabtu (14/7/2018).
Garuda Indonesia telah menyiapkan armada untuk penerbangan haji 2018 berjumlah 13 unit pesawat. Terdiri dari 5 unit pesawat Boeing B777-300 dengan kapasitas 393 seat; 3 unit pesawat B747-400 dengan kapasitas 455; 4 unit pesawat Airbus A330-300 dengan kapasitas 360 seat; dan 1 unit pesawat A330-200 dengan kapasitas 325 seat.
Sedangkan Saudi Arabian Airlines menyiapkan armada 18 unit yang terdiri dari 11 unit pesawat Boeing B777-300 dengan kapasitas 410 seat dan 7 unit pesawat B747-400 dengan kapasitas 450 seat.
Embarkasi Bandara
Sementara itu sesuai Keputusan Menteri Agama Nomor 124 tahun 2016 tentang penetapan embarkasi dan debarkasi haji, telah ditetapkan 12 bandara yang akan digunakan sebagai embarkasi dan debarkasi haji, serta 5 bandara untuk embarkasi antara.
Bandara embarkasi dan debarkasi haji tersebut adalah Bandara Sultan Iskandar muda, Aceh; Bandara Kualanamu, Medan; Bandara Minangkabau, Padang; Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang; Bandara Hang Nadim, Batam; Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta; Bandara Adi Soemarmo, Solo; Bandara Juanda, Surabaya; Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan; Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin; Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar; dan Bandara Lombok Praya, Lombok.
Sedangkan embarkasi haji antara yang telah ditetapkan berdasar Keputusan Menteri Agama Nomor : 213 Tahun 2018 adalah Bandara Djalaluddin, Gorontalo; Bandara Radin Inten II, Lampung; Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya; Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu; dan Bandara Sultan Thaha, Jambi.
"Kami juga sudah memeriksa kesiapan semua bandara tersebut. Dan secara umum 12 bandara embarkasi haji dan 5 embarkasi antara itu siap untuk melaksanakan kegiatan angkutan haji tahun 2018," lanjut Praminto.
Praminto berharap pelaksanaan penerbangan haji tahun ini berlangsung dengan sukses dengan ketepatan waktu yang semakin baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dirinya berpesan agar personil penerbangan yang mengoperasikan penerbangan haji ini bekerja dengan sepenuh hati. (Yas)
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement