Liputan6.com, Jakarta - Agensi periklanan dan komunikasi terpadu di Jepang Hakuhodo Inc. (Hakuhodo) baru-baru ini melakukan riset terkait isu kesetaraan gender yang terjadi di rumah tangga dalam cakupan ASEAN.
Riset tersebut salah satunya menghasilkan 4 macam tipe rumah tangga yang ada di ASEAN yakni Keluarga Tradisional, Keluarga Berbagi Berdasarkan Tugas (Task-Based Sharing), Keluarga Berbagi Peran secara Fleksibel (Flexible Sharing) dan Keluarga Bertukar Peran (Switched).
Advertisement
Baca Juga
Adapun riset tersebut melaporkan sebanyak 22,7 persen keluarga tradisional bergantung pada istri, yakni istri yang bertanggung jawab membersihkan rumah dan mengurus anak. Sedangkan 50,9 persen keluarga task-based sharing mengaku bahwa istri dan suami harus berbagi tugas terkait edukasi anak, pekerjaan rumah, hingga kegiatan sehari-hari seperti belanja.
Kemudian sekitar 24,8 persen dari keluarga flexible sharing dilaporkan bahwa edukasi, pekerjaan rumah tangga diatasi oleh siapapun yang saat itu mempunyai waktu untuk mengerjakannya. Sedangkan 1,5 persen dari keluarga switched berpendapat bahwa suami bertugas mengurusi pekerjaan di dalam rumah dan istri sibuk bekerja di luar rumah.
Â
Berbagi Peran
Dari riset tersebut, Hakuhodo menemukan bahwa 75 persen koresponden atau keluarga di ASEAN adalah task-based sharing dimana suami dan istri saling berbagi peran serta aktif mengisi peran yang ada. Hakuhodo juga menyimpulkan task-based sharing adalah tipe yang paling disenangi dan dibanggakan oleh keluarga di ASEAN.
"Oleh karena itu, pendekatan pemasaran produk kita harus melakukan pendekatan baru karena pola pengambilan keputusan dalam pembelian pun mereka lakukan (suami-istri) secara bersama-sama," tutur Executive Director of Strategy Hakuhodo Institute of Life and Living (HILL) Farhana E. Devi di Hotel Dharmawangsa, Jumat (03/8/2018).
Sebagai informasi, HILL secara berkelanjutan mengadakan riset terkait cara pandang terhadap individu yang memiliki kehidupan multi-dimensi serta mengobservasi pandangan-pandangan unik yang memberikan perspektif baru.
Advertisement