Liputan6.com, Jakarta - Opening Ceremony Asian Games 2018 tinggal tujuh hari lagi. Meski begitu, beberapa pertandingan cabang olahraga sudah dimulai, salah satunya sepak bola.
Dikutip dari laman resmi Asian Games 2018, ada sosok yang menarik di tengah perhelatan Asian Games 2018 ini. Yaitu hadirnya salah satu orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes, Michael Bambang Hartono.
Dengan usia yang mencapai 79 tahun, Bambang juga menjadi atlet Indonesia paling tua di ajang Asian Games 2018.
Advertisement
Pria kelahiran 10 Februari ini akan ikut cabang olah raga bridge. Saat dikonfirmasi, Ketua Umum Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI), Eka Wahyu Kasih membenarkan hal tersebut.
Baca Juga
Eka menuturkan, Bambang Hartono menjadi atlet tertua di Asian Games 2018 dapat menjadi salah satu contoh bagi generasi muda dan atlet muda lainnya untuk menekuni olah raga yang ditekuninya. Hal itu karena usia bukan menjadi halangan.
"Iya pasti. Pak Bambang sudah tua masih terjun jadi atlet. Tidak diistimewakan hak dan kewajibannya. Tetap disiplin. Pak Bambang senang olah raga bridge. Tanpa mengenal usia, senang bergaul dan tetap rendah hati untuk semua atlet. Ini jadi sesuatu yang baik," ujar dia, saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (11/8/2018).
Eka menuturkan, Bambang Hartono sudah lama aktif menekuni cabang olahraga bridge. Bahkan Bambang Hartono sudah menekuni bridge sejak usia sekitar 6-9 tahun. "Iya sudah bermain 70 tahun. Ia bermain dengan pamannya," ujar Eka.
Eka mengatakan, olah raga bridge sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari Bambang Hartono. Dengan menekuni olah raga bridge juga berkorelasi dengan bisnis yang dijalaninya.
"Bermain bridge ini tetap membuat pak Bambang berpikir dan kurangi risiko penyakit. Bermain bridge harus tahu kerja sama dengan partner, harus memiliki kecerdasan emosi dan intelektual yang tinggi, bagaimana membaca situasi sehingga harus membuat keputusan dalam waktu singkat. Ilmu-ilmu manajerial yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di dunia bisnis," kata Eka.
Bambang memang bukan orang baru di cabang olah raga Bridge ini. Bahkan dia menjadi salah satu orang yang mempopulerkan bridge di Indonesia. Dalam tim Bridge Indonesia, Bambang yang lahir di Semarang ini adalah seorang kapten tim (playing-captain).
World Bridge Federation (WBF) bahkan menganugerahkan medali emas padanya dalam acara 60 tahun Asian Pacific Bridge Federation (APBF) atas dedikasinya pada olahraga Bridge serta dedikasinya untuk mengembangkannya di Indonesia.
Tidak hanya itu, Bambang Hartono juga mengharumkan Indonesia dalam berbagai kejuaraan Bridge yang ia ikuti. Seperti pada 2015 lalu ia menjuarai APBF Championship 2015. Di ajang itu, Tim Indonesia yang diwakili Bambang, Henky lasut, Eddy Manoppo, Denny Sacul, Bert Toar Polii, dan Munawar Sawirudin menjuarai turnamen usai mengalahkan Hong Kong.
Oleh karena itu Eka menuturkan, Bambang Hartono ikut Asian Games 2018 menjadi kegiatan rutinitas untuk ikuti pertandingan internasional.
Dalam majalah Forbes, Bambang Hartono bersama saudaranya Budi Hartono memiliki kekayaan mencapai USD 32,3 miliar pada November 2017. Hal itu membawa Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono menjadi keluarga terkaya di Indonesia.
Sementara kekayaannya mencapai USD 16,7 miliar. Alhasil membawa dia menjadi orang terkaya ke-75 di dunia. Keluarga Hartono tidak hanya andalkan satu lini bisnis usaha.
Sejak beberapa dekade lalu, Hartono bersaudara melakukan diversifikasi bisnis. Selain punya perusahaan rokok, Hartono bersaudara juga memiliki saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Ingin tahu bagaimana kemampuan orang terkaya di Indonesia ini? Yuk kita tunggu prestasinya di Asian Games 2018.
Tim Bridge Indonesia Bidik 2 Emas di Asian Games 2018
Sebelumnya, program ujicoba yang digelar Timanas Bridge Indonesia jelang Asian Games 2018 sudah rampung. Usai tampil memukau di Amerika Serikat, timnas Bridge pun siap mencapai target dua medali emas di Asian Games kali ini.
"Saat ini timnas sudah siap secara teknis dan nonteknis untuk tampil di Asian Games 2018," demikian pesan singkat yang diterima Liputan6.com dari Ketua Umum PB GABSI, Ekawahyu, Selasa 7 Agustus 2018.
Timnas Bridge Indonesia mulai fokus persiapan Asian Games 2018 sejak Januari 2018. Sebanyak 32 atlet berlatih di bawah pimpinan pelatih asal Polandia, Kristov Marten.
Para atlet pun menjalani serangkaian ujicoba level internasional. Ujicoba pertama berlangsung di Monako dengan hasil yang kurang menggembirakan.
"Di Monaco, timnas tidak mendapat perhatian publik bridge di sana karena prestasi tidak menonjol," tulis pesan tersebut.
Usai tampil buruk di Monaco, penampilan timnas Bridge Indonesia perlahan mulai membaik. Mulai dari Turki, Albania, dan Bulgaria, timnas Bridge Indonesia meraih prestasi.
Puncaknya terjadi saat timnas tampil di Atlanta Summer North American Bridge Championship (NABC) 2018 di Amerika Serikat. Di kejuaraan ini, timnas berhasil mengoleksi 3 medali emas, 2 medali perak, dan 2 medali perunggu.
Ujicoba di Amerika Serikat merupakan ujicoba terakhir timnas Bridge Indonesia jelang turun di Asian Games 2018. "Tanggal 8 Agustus 2018, atlet timnas tiba di Jakarta dengan pesawat Qatar Air dari Atalanta menuju Jakarta dengan transit di Dubai," tulis pesan tersebut
Sebelum tampil di Asian Games 2018, timnas bridge Indonesia akan lebih dulu beristirahat selama satu pekan. Para atlet yang telah disusutkan menjadi 24 orang sejak 1 Juni akan kembali berlatih mulai 15 Agustus 2018.
"Dilakukan pembenahan akhir oleh pelatih dunia dilanjutkan pemanasan dengan melakukan latihan bersama," tulisnya lagi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement