Dana Desa Rp 187,65 Triliun Telah Mengalir ke Pelosok Negeri

Alokasi Dana Desa untuk mewujudkan keadilan sosial di seluruh Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Agu 2018, 11:52 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2018, 11:52 WIB
Lewat Padat Karya Tunai, Jokowi Berharap Daya Beli Masyarakat Meningkat
Presiden Jokowi berjalan di tengah sawah saat meninjau irigasi di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (14/2). Program tersebut diharapkan Jokowi bisa meningkatkan daya beli masyarakat. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pemerintah terus meningkatkan alokasi dana desa. Langkah tersebut untuk mewujudkan keadilan sosial di Indonesia.

Dalam acara Pidato Kenegaraan dalam Rangka HUT ke-73 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di depan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah terus meningkatkan jumlah Dana Desa yang sejak 2015 hingga 2018. Saat ini total alokasi Dana Desa sudah mencapai Rp 187,65 triliun.

Dana Desa memang sengaja difokuskan untuk perbaikan pelayanan infrastruktur dasar bagi warga desa serta meningkatkan ekonomi produktif yang digerakan oleh Badan Usaha Milik Desa dan pelaku UMKM di desa.

“Sehingga Dana Desa bisa menjadi stimulus untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa, maupun dalam upaya mengatasi kemiskinan di pedesaan,” jelas Jokowi di gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, kamis (16/8/2018).

Menurut Jokowi, pembangunan ekonomi bukan hanya untuk dinikmati pada masa sekarang, tapi juga harus dirasakan dalam jangka panjang. Pembangunan mesti berkesinambungan. Salah satu penyangga keberlanjutan pembangunan adalah ketersediaan infrastruktur. Selama empat tahun ini, infrastruktur dibangun secara massif dan merata di seluruh pelosok Tanah Air.

Pemerintah mempercepat pembangunan nasional, baik pembangunan infrastruktur fisik maupun bagi seluruh rakyat Indonesia. Pemerintah mempercepat pembangunan sumber daya manusia Indonesia sebagai prioritas utama pembangunan nasional.infrastruktur sosial.

“Pemerintah bekerja untuk menghadirkan pemerataan ekonomi yang berkeadilan,” kata dia.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jokowi Blak-Blakan Soal Pencapaian Ekonomi RI Terkini

Presiden Jokowi Lantik Wakapolri Syafruddin Jadi Menpan-RB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi membacakan sumpah jabatan saat melantik Komjen Syafruddin sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/8). (Liputan6/HO/Pian)

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan bahwa ekonomi RI terus tumbuh di angka yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara lain. Bahkan di saat ketidakpastian ekonomi global, pemerintah mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, menjaga inflasi dan menurunkan angka kemiskinan. 

Jokowi bercerita, pertumbuhan ekonomi RI di kisaran 5 persen per tahun. Inflasi juga terjaga di angka 3,5 persen. 

“Bahkan realisasi inflasi Juni 2018 berhasil ditekan pada angka 0,59 persen atau terendah dibandingkan inflasi saat Hari Besar Keagamaan Nasional dalam tujuh tahun terakhir,” jelas dia di acara Pidato Kenegaraan dalam Rangka HUT ke-73 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di depan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan pengendalian inflasi yang terjaga membuat pertumbuhan ekonomi menjadi lebih berkualitas dan dapat dirasakan dampaknya.

Angka pengangguran terbuka turun menjadi tinggal 5,13 persen pada Februari 2018. Untuk pertama kalinya, persentase kemiskinan Indonesia turun ke angka satu digit, yaitu menjadi 9,82 persen pada Maret tahun 2018.

“Kita sudah berhasil menekan angka kemiskinan dari 28,59 juta atau 11,22 persen pada bulan Maret tahun 2015 menjadi 25,95 juta atau 9,82 persen pada Maret tahun 2018,” jelas presiden.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya