Pindah Kewarganegaraan, Pria Asal AS Ini Sukses Jadi Miliarder

Salah satu rahasia sukses berbisnis adalah kemampuan dalam memegang dan menjalankan komitmen.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Sep 2018, 21:04 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2018, 21:04 WIB
Ilustrasi miliarder (iStock)
Ilustrasi miliarder (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu rahasia sukses berbisnis adalah kemampuan dalam memegang dan menjalankan komitmen. Adalah Bill Heinecke, pria asal Amerika Serikat yang kala itu masih berusia 42 tahun, mengambil keputusan tak terduga demi menjaga komitmennya dalam berbisnis.

Melansir laman CNBC, kala itu dia datang ke kedutaan besar AS di Bangkok, Thailand, dan menyerahkan paspornya agar dia bisa berganti kewarganegaraan. Menurutnya, kala itu keputusan menjadi penduduk Thailand diambil bukan karena rasa marah. Heinecke mengaku merasa perlu untuk melakukannya mengingat pengusaha kelahiran AS itu sudah tinggal dan bekerja di Thailand selama 30 tahun.

Keputusannya memang sejalan dengan salah satu kemampuan penting dalam berbisnis yang dianutnya yaitu komitmen. Hasilnya, dia menjadi salah satu orang terkaya di Thailand.

"Saya ingat waktu itu dengan sangat baik. Konsultan saya mengatakan untuk memikirkannya kembali. Tapi saya jawab, saya sudah memikirkannya matang-matang, tunggu apalagi," kenangnya.

Heinecke merupakan pimpinan sekaligus CEO Minor International yang bergerak di bidang perhotelan. Awalnya, perusahaan tersebut berdiri sebagai bisnis jasa kebersihan saat dia baru berusia 17 tahun.Dia berhasil mendirikan bisnis di usia remaja, empat tahun setelah keluarganya pindah ke Bangkok.

Di usia 20-an dan 30-an bisnisnya terus berkembang menjadi salah satu rantai perhotelan terbesar di Thailand.Dia mengatakan, dirinya merasa berutang pada Thailand yang telah 'mengadopsinya'. Jadi demi menunjukkan dedikasi bisnisnya di Thailand, ia beralih kewarganegaraan.

"Kami mendapatkan dukungan yang sangat besar dari bank-bank di Thailand, dan pebisnis atau komunitas bisnis di negara ini. Mereka merangkul kami dan perusahaan kami, maka saya bangga menjadi perusahaan Thailand," paparnya.

Sebenarnya, berkomitmen untuk bekerja di negara berkembang tentu saja bukan tanpa tantangan. Bisnis perhotelan Heinecke pernah dihantam krisis finasial Asia, terhantam tsunami dan nyaris bangkrut. Tapi dengan komitmennya dia berhasi terus membangkitkan bisnisnya dan menjadikannya salah satu orang terkaya di Thailand.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya