Investor Asing Borong Saham, IHSG Menguat di Awal Sesi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan saham hari ini.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 13 Sep 2018, 09:15 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2018, 09:15 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan saham hari ini. Penguatan IHSG ditopang maraknya aksi beli investor asing.

Pada pembukaan perdagangan saham, Rabu (12/9/2018), IHSG naik 36,6 poin atau 0,6 persen menjadi 5.834,79. Penguatan IHSG terus berlanjut pada saat pembukaan perdagangan, di mana IHSG menguat 49,63 poin aatau 0,86 persen menjadi 5.834,76. Indeks LQ45 tercatt naik 0,94 persen menjadi 919,45.

Sebanyak 150 saham menanjak sehingga mengangkat IHSG. Sementara 27 saham melemah dan 103 saham diam di tempat. Adapun pada hari ini, IHSG berada di posisi tertinggi 5.855,412 dan terendah 5.834,76.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai.  Total frekuensi perdagangan saham 15.847 kali dengan volume perdagangan saham 339,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 332,5 miliar.

Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 26,4 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.775.

Seluruh sektor saham menghijau dipimpin sektor keuangan 1,69 persen, infrastruktur 1,57 persen dan aneka insustri 1,18 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BCAP naik 24,03 persen,saham ABBA naik 20 persen, saham LCKM melonjak 13,4 persen dan saham BUVA mendaki 12 persen.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham FILM turun 17,48 persen, DLTA tergelincir 6,31 persen dan INDX terkikis 5,68 persen.

Prediksi Analis

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Gerak (IHSG) diprediksi akan menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini (13/9/18). Analis berpendapat, peluang kenaikan IHSG masih cukup terlihat di perdagangan hari ini.

Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi Taulat mengatakan, meski minim sentimen, potensi IHSG untuk berada di zona positif cukup signifikan. Itu disebabkan kini investor berfokus pada prospek kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) di perdagangan global.

"Secara teknikal pergerakan IHSG memang terkonsolidasi. Namun potensi penguatan masih tersinyal dengan pergerakan yang positif. Saya memproyeksikan IHSG di rentang 5.770-5.890," tuturnya.

Beralih ke Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji, ia turut meramalkan IHSG akan perkasa pada perdagangan saham Kamis. Sederhana, pola upward bar mengindikasikan IHSG bakal perkasa pada pergerakan indeks saham.

"Oleh karena itu, indeks masih berpeluang menuju ke area resisten di kisaran 5.749-5.894," ujarnya.

Sementara itu, Fund Manager PT Valbury Capital Management Suryo Narpati mengungkapkan, IHSG tetap akan terkoreksi hari ini. Ini karena sentimen perang dagang AS-China yang kini belum mereda juga.

"Di tengah keterbatasan katalis positif pasar, baik kecemasan nilai tukar rupiah dan ketidakpastian perang dagang yang belum turun. IHSG akan dibayangi dalam tekanan hari ini," ungkapnya.

Pada hari ini, saham-saham yang dapat dicermati investor antara lain; Analis Lanjar merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan juga PT Elnusa Tbk (ELSA).

Sedangkan Analis Nafan Aji memilih saham PT Alam Sutra Reality Tbk (ASRII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), serta PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Kemudian Suryo menyarankan saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya