Liputan6.com, Jakarta - Miliarder Bill Gates dan istrinya Melinda sudah terkenal akan komitmen mereka dalam menumpas kemiskinan. Sayangnya, usaha mereka terancam terhambat oleh meluasnya daerah miskin.
Dilansir dari GeekWire, Bill Gates mengakui adanya kemajuan bagus terkait penumpasan kemiskinan, namun kenaikan populasi mempersulit situasi.
Advertisement
Baca Juga
"Ini karena perkembangan daerah-daerah termiskin di dunia meningkat lebih cepat ketimbang daerah lainnya; lebih banyak bayi lahir di tempat-tempat di mana susah untuk membawa kehidupan sehat dan produktif," ujar Bill Gates dalam suratnya.
Gates menyebut bahwa jika tren ini berlanjut, maka penurunan orang miskin di dunia akan berhenti. "Dan bisa saja (kemiskinan) malah mulai meningkat," ucapnya.
Bill Gates berusaha mengentaskan tantangan human capital (modal manusia). Caranya dengan memberikan bantuan di negara-negara membutuhkan untuk berinvestasi di pendidikan dan layanan kesehatan.
Anak-anak muda yang berpendidikan dan sehat, menurut Gates, akan mendorong inovasi dan aktivitas ekonomi, sehingga membantu negara berkembang.
Investasi demikian dipandang Gates sebagai hal penting untuk daerah Afrika sub-Sahara. Menurut data IMF, 9 dari 10 negara termiskin di dunia ada di Afrika sub-Sahara.
Bill Gates pun berkomitmen untuk terus menciptakan lebih banyak peluang di negara-negara miskin Afrika namun memiliki perkembangan yang pesat.
Malaria Tewaskan Ratusan Ribu Orang, Bill Gates Turun Tangan
Sebelumnya, demi melawan malaria, Bill Gates dan istrinya, Melinda Gates, menyumbangkan dana sebesar US$ 4,1 juta atau setara dengan Rp 60,9 triliun pada kurs saat ini (USD 1 = Rp 14.865)
Dilansir Business Insider, ada 440 ribu orang meninggal akibat gigitan nyamuk malaria tiap tahunnya di seluruh dunia. Fakta tersebut mendorong Yayasan Gates untuk memberikan dana pada para ilmuwan agar mengembangkan nyamuk yang bisa membasmi nyamuk malaria.
Adalah perusahaan bioteknologi asal Inggris bernama Oxitec, yang mendapatkan dana tersebut. Perusahaan asal Inggris itu memiliki kemampuan rekayasa genetik pada nyamuk jantan dengan nama Friendly Mosquitoes.
Nyamuk 'bersahabat' itu akan mencari nyamuk betina untuk dikawinkan, dan keturunannya akan membawa gen khusus yang membuat mereka mati lebih cepat sehingga tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang biak. Gen tersebut bisa dibawa sampai 10 keturunan.
Untuk informasi, nyamuk yang menggigit manusia hanyalah yang betina, sedangkan nyamuk jantan mengonsumsi nektar.
Sebelumnya, Oxitec berhasil mengembangkan Friendly Mosquitoes khusus nyamuk Aedes Aegepty yang membawa virus demam berdarah, demam kuning, dan zika.
Ketika melakukan uji coba di Brazil, Panama, dan Kepulauan Cayman, hasilnya adalah terjadi penuruan spesies nyamuk Aedes aegepty sampai 80 persen.
Sejauh ini, tercatat ada lima wilayah tropis yang sudah dikunjungi Friendly Mosquitoes, yaitu Brasil, Florida, Kepulauan Cayman, Panama, dan India.
Advertisement