Harga Minyak Merosot Antisipasi Pertemuan OPEC

Harga minyak melemah seiring investor global menunggu kemungkinan kejelasan pemangkasan produksi oleh produsen minyak.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Des 2018, 05:30 WIB
Diterbitkan 06 Des 2018, 05:30 WIB
20151007-Ilustrasi Tambang Minyak
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Liputan6.com, New York - Harga minyak melemah seiring investor global menunggu kemungkinan kejelasan pemangkasan produksi oleh produsen minyak yang berkumpul di Vienna. Namun, investor kurang yakin ada pemangkasan produksi.

Komite Pemantau Tingkat Menteri OPEC-Non OPEC atau JMMC yang mencakup organisasi negara anggota pengekspor minyak (OPEC) dan non anggota seperti Rusia bertemu pada Rabu waktu setempat. Pada pertemuan itu merekomendasikan pengurangan produksi dari tingkat produksi September-Oktober.

Sementara itu, OPEC akan mengadakan pertemuan resmi pada Kamis dengan pertemuan penting lainnya antara anggota kelompok dan nonanggota pada Jumat.

Menteri energi Arab Saudi Khalid al-Falih meragukan perjanjian pengurangan produksi yang akan dicapai OPEC, Rusia dan produsen lainnya di Vienna.

"Menurut Menteri Saudi Khalid al-Falih, itu terlalu dini untuk mengatakan apakah OPEC dan negara non OPEC termasuk Rusia yang akan hadiri pertemuan mencapai kesepakatan itu," tulis analis Commerzbank dalam sebuah laporan, seperti dikutip dari Marketwatch, Kamis (6/12/2018).

Sebuah laporan dari S&P Global Platts mengatakan, produksi minyak OPEC meningkat 40 ribu barel per hari menjadi 33,08 juta pada November. Sementara itu, produksi di Iran jatuh karena sanksi AS pada sektor energi di negara itu, tetapi produksi meningkat di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Harga minyak untuk pengiriman Januari turun 36 sen atau 0,7 persen ke posisi USD 52,89 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga minyak tersebut turun 22 persen pada November, dan merupakan penurunan terbesar sejak Oktober 2008.

Harga minyak Brent untuk pengiriman Februari merosot 52 sen atau 0,8 persen menjadi USD 61,56 per barel. Kedua patokan harga minyak itu sekitar 30 persen dari level tertinggi dalam empat tahun yang dicapai pada awal Oktober 2018.

 

Selanjutnya

20151007-Ilustrasi Tambang Minyak
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Pasar komoditas berjalan seperti biasa, sedangkan pasar di AS sebagian besar tutup. Hal itu untuk peringati hari berkabung nasional bagi Presiden AS ke-41 George H.W. Bush.

Adapun harapan pemangkasan produksi minyak menguat usai Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, ia dan Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman setuju memperpanjang sementara pengurangan minyak. Hal ini terjadi pada pertemuan di sela-sela KTT G20.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump meningkatkan tekanan pada OPEC untuk menjaga produksi minyak tetap mengalir. "Semoga OPEC akan menjaga aliran minyak, tidak dibatasi. Dunia tidak ingin melihat dan membutuhkan, harga minyak lebih tinggi,” tulis dia di akun media sosial Twitter.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya