Sri Mulyani Ungkap Keuntungan Bonus Demografi bagi Indonesia

Ada beberapa hal pula yang harus menjadi perhatian agar bonus demografi tersebut bisa dimanfaatkan secara maksimal.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jan 2019, 18:14 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2019, 18:14 WIB
Sri Mulyani pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dok: am2018bali.go.id

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan Indonesia memiliki keuntungan dengan banyaknya jumlah tenaga kerja usia produktif atau usia muda. Namun ada beberapa hal pula yang harus menjadi perhatian agar bonus demografi tersebut bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Dengan memiliki populasi tenaga kerja usia muda yang cukup besar maka produktivitas akan lebih besar. Sementara jika jumlah yang lebih banyak usia tua maka relatif akan meningkatkan biaya kesehatan dan produktivitasnya menurun.

"Inilah yang disebut sebagai aspek bonus demografi. Kalau kita dari sisi tenaga kerja masih positif," kata Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Senin (14/1/2019).

Sementara itu, dia menyatakan ada beberapa hal yang patut diwaspadai dengan banyaknya jumlah tenaga kerja usia muda tersebut. Agar jangan sampai terjadi hal sebaliknya yaitu penurunan produktivitas.

"Dan di sinilah teknologi dan kualitas SDM menjadi penting. Bahwa Presiden Jokowi sekarang betul-betul memusatkan bagaimana kita perlu untuk meningkatkan kualitas SDM itu," ujar dia.

Dia menekankan, disadari atau tidak jika hal penting dari kemajuan pembangunan suatu negara adalah kualitas SDM negara tersebut.

"Ini merupakan salah satu cara bagi Indonesia untuk maju dari negara middle income menjadi high income country. Ini hanya bisa dilalui apabila kualitas SDM dan institusinya menjadi positif," ujarnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Bappenas: Bonus Demografi Harus Diikuti Peningkatan Kualitas SDM

Semangat bekerja (Ilustrasi iStock)
Semangat bekerja (Ilustrasi iStock)

Pemerintah Jokowi-JK tengah berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menyambut bonus demografi pada 2030. Tingginya populasi produktif tersebut dapat memberikan efek positif terhadap daya saing bangsa.

Direktur Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Mahatmi Parwitasari Saronto mengatakan, momentum ini harus dimanfaatkan dengan baik. Sebab, pada 2030 mendatang populasi Indonesia akan didominasi oleh kalangan usia produktif.

"Bonus demografi sudah mulai masuk 2020, satu tahun lagi kalau tidak dimanfaatkan dengan baik akan menjadi beban. Oleh karena itu optimalisasi bonus demografi harus didorong dengan peningkatan kualitas SDM," kata dia saat ditemui di Jakarta, Rabu (9/1/2019).

Mahatmi menyebut, kualitas muda menjadi kunci untuk mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik. Oleh karena itu, peluang ini harus dimaksimalkan betul-betul baik dari pemerintah maupun SDM-nya. Dia menambahkan, peluang kerja usia produktif ini sangat terbuka terutama di sektor pemanfaatan teknologi.

"Yang sekarang di depan mata sekarang sudah tahu ada teknologi digital di depan mata. Pekerjaan itu tidak akan jauh dari pengembangan teknologi itu sendiri," kata dia.

"Dan tidak ada lain tidak ada bukan pasti yang muda muda ini yang sudah dari awal melek dengan teknologi. Jadi misalnya kaya teknologi informasi, hal-hal seperti itu yang makin banyak di carilah istilahnya demikian," ia menambahkan.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya