Liputan6.com, Jakarta - Sesuai fokus Pemerintah RI pada 2019 soal aspek pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapat tambahan anggaran untuk penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) sebesar Rp 6,56 triliun.
Dari jumlah tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, sebesar Rp 6,53 triliun dialokasikan untuk pembangunan prasarana pendidikan, dan Rp 32 miliar untuk peningkatan vokasi tenaga konstruksi.
Advertisement
Baca Juga
"Dalam hal pembangunan SDM, Kementerian PUPR ditugasi Presiden untuk meningkatkan jumlah sertifikasi tenaga konstruksi 10 kali lipat di tahun 2019," ujar dia dalam sebuah keterangan tertulis, Jumat (14/12/2018).
Lebih lanjut, Menteri Basuki mengatakan, infrastruktur yang dibangun saat ini tidak lagi hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan dasar, namun harus ditujukan untuk mendorong peningkatan daya saing bangsa.
Untuk itu, dia kembali mengingatkan kepada seluruh Kepala Balai, agar harus mampu menjadi infrastructure manager yang bukan hanya sekedar construction manager.
"Kepala Balai harus sigap bertindak dan bertanggung jawab memastikan bahwa pembangunan infrastruktur dapat diselesaikan dengan tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, dan tepat manfaat," imbuh dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selesaikan Pekerjaan
Menjelang berakhirnya tahun anggaran 2018 ini, Basuki kembali menekankan seluruh Satker untuk tetap fokus dan berupaya keras menyelesaikan pekerjaan yang sudah diprogramkan, serta menjaga komitmen untuk dapat mencapai prognosis penyerapan anggaran sebesar 92-93 persen.
Hingga 11 Desember 2018, progres fisik keseluruhan pekerjaan di Kementerian PUPR sebesar 80,10 persen dan progres keuangan sebesar 74,99 persen dari total anggaran 2018 sebesar Rp 105,90 triliun.
"Jangan hanya asal menyerap dengan tujuan meningkatkan progres penyerapan, namun tetap menjaga keselamatan, kualitas, dan keamanan hasil pekerjaan," pungkas Basuki.
Advertisement