Penjualan Telur Ayam Belum Stabil Setelah Imlek

Penjualan telur sempat naik kala Imlek, sekarang kembali lesu.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 08 Feb 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2019, 15:00 WIB
Imam (27), Pedagang telur di Pasar Grogol
Imam (27), Pedagang telur di Pasar Grogol. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan telur ayam sempat melonjak kala Imlek. Sayangnya, euforia hanya sehari saja, setelah itu pembeli mulai sepi.

Toko Ari yang menjual telur di Pasar Grogol menjelaskan harga telur ayam masih stabil, hanya saja pembelinya yang menurun. Penjualan sempat naik saat Imlek karena telur menjadi bahan pembuatan kue.

""Agak sepi. Agak turun setelah Imlek, cuman harga masih stabil," ujar penjaga Toko Ari kepada Liputan6.com, Jumat (8/2/2019) di Jakarta Barat. "Kemarin-kemarin penjualan telur ayam negeri lumayan karena bikin kue. Sekarang sepi tapi pasarannya masih stabil."

Telur ayam negeri masih berkisar Rp 24 - 25 ribu per kilogram (kg) di Toko Ari. Kenaikkan ada di telur ayam kampung yang normalnya seharga Rp 2.000 per butir.dan sekarang Rp 2.300. Untuk telur ayam kampung oranye dijual Rp 2.500, sama dengan harga telur bebek.

"Telur bebek masih standar. Bebek masih standar. Telur puyuh per kilo Rp 32 - 33 ribu. Ayam telur yang pecah Rp 22 ribu per kg," lanjutnya.

Imam (27) mengaku penjualan telur masih belum stabil. Di tempatnya telur ayam negeri dijual Rp 25 ribu per kg. Dan sama seperti di Toko Ari, telur ayam kampung dibanderol per butir seharga Rp 2.300 dan Rp 2.500 untuk yang oranye. telur pecah juga dijual Rp 22 ribu per kg.

"Ini belum stabil masih naik turun,"ujar Imam. Ia pun mengakui memang ada penurunan setelah Imlek berakhir. "Ada penurunan, belum stabil," paparnya.

Naik Kala Imlek

Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Telur di Jakarta Naik 21 Persen
Pedagang menjual telur ayam di pasar tradisional di Jakarta, Kamis (6/12). Di tingkat pengecer, harga telur ayam mencapai Rp 28.000/kg. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Momen Imlek yang jatuh pada Selasa esok, nampaknya hal ini tidak mempengaruhi harga daging ayam di Pasar Pondok Gede, Bekasi. Hal ini dibenarkan Pak Tardi, salah satu pedagang ayam yang ada di pasar tersebut.

“Harga Ayam masih normal, tidak turun tidak naik,” jelasnya pada Liputan6.com pada Senin, 4 Februari 2019.

Hal ini juga dibenarkan pedagang lainnya,Ibu Min. “Harganya normal dari minggu lalu tidak ada kenaikan,” ujarnya.

Saat ini harga daging ayam berukuran besar masih di kisaran harga Rp 48 ribu per ekor. Sedangkan untuk harga daging ayam berukurang sedang dan kecil yaitu Rp 30 dan Rp 27 ribu per ekor.

Sementara untuk harga ayam hidup per kg yaitu Rp 19 ribu yang berukuran besar dan Rp 21 ribu untuk berukurang sedang.

“Semakin kecil ayamnya semakin mahal, soalnya kan dia belum siap untuk dipotong. Tapi ini kadang juga beda-beda tergantung penjualnya ya,” jelasnya.

Pak Tardi mengaku sudah sepekan omzet penjualan menurun dikarenakan sepinya pasar. “Seminggu ini sepi, saya hanya melayani pelanggan langganan aja. Kalau pembeli baru jarang ada udah seminggu ini,” kata dia.

Meskipun harga daging ayam cenderung stabil, ini berbeda dengan harga telur. Pak Ipin salah satu pedagang telur di pasar tersebut mengatakan jika harga telur akan naik, saat ini harga telur mencapai Rp 24 ribu per kg.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya