Terkaya di China, Ini 3 Sumber Kekayaan Jack Ma

Berikut tiga sumber kekayaan orang paling tajir di China.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 13 Feb 2019, 08:20 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2019, 08:20 WIB
Jack Ma
Jack Ma dalam pertemuan tahunan World Economic Forum yang digelar di Davos, Swiss (18/1/2017) (AP)

Liputan6.com, Beijing - Alibaba yang berdiri pada tahun 1994 memiliki sejumlah anak usaha dan bermacam investasi di seluruh dunia. Kesuksesan perusahaan ini mengantar Jack Ma menjadi pria paling kaya di negaranya.

Bisnis-bisnis Jack Ma di bawah Alibaba sangat beraneka ragam, mulai dari jual-beli online, logistik, hiburan, hingga layanan internet seperti cloud. Investasinya pun mencakup bermacam sektor, salah satunya Tokopedia.

Mengingat harta sang pendiri Jack Ma yang mencapai USD 37,3 miliar atau Rp 523,4 triliun (USD 1 = Rp 14.034), mana saja bisnis perusahaan yang menjadi sumber pemasukan utama? Dilansir Yahoo! Finance, berikut daftarnya.

1. Taobao dan Tmall.com

Taobao adalah pasar digital untuk bisnis-bisnis kecil. Terkini, Taobao adalah platform belanja terbesar di China. Jack Ma memang sering angkat suara perihal pentingnya membantu bisnis kecil lewat platformnya.

Setelah itu ada Tmall.com. Bedanya, Taobao adalah consumer-to-consumer (C2C), sementara Tmall.com adalah business-to-consumer (B2C) yang memberikan platform bagi beragam brand untuk menjual produk.

Ada 699 juta pengguna aktif bulanan via mobile di platform pasar Alibaba. CEO baru Alibaba, Daniel Zhang, berkata bahwa hal ini adalah aset terpenting perusahaan. Ini pun sesuai dengan kecintaan Jack Ma pada pebisnis kecil.

 

Bisnis Cloud

Jack Ma Bicarakan Digital Ekonomi di Depan Delagasi IMF-Bank Dunia
Presiden Bank Dunia Jim Yong kim bersama Pendiri Alibaba Group Jack Ma dalam diskusi panel “Disrupting Development” Pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali pada Jumat (12/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

2. Cloud

Bisnis cloud milik Alibaba memberikan kontribusi USD 17 miliar (Rp 238,5 triliun). Bisnis cloud Alibaba juga meroket 84 persen dari tahun sebelumnya.

Maka dari itu, meski cloud masih bisnis baru Alibaba, tetapi mencakup 6 persen pendapatan Alibaba. Tahun lalu, Alibaba juga berkomitmen melatih orang Indonesia di bidang Cloud.

3. Media dan hiburan

Pada bidang media dan hiburan, Alibaba meraup keuntungan USD 944 juta (Rp 13,2 triliun) pada kuartal akhir tahun lalu. Angka yang fantastis, sayangnya itu hanya 5 persen dari total pendapatan Alibaba.

Di sektor ini, pesaing Alibaba adalah Tencent yang punya kehadiran signifikan di bidang gaming. Alibaba juga memiliki Youku yang menawarkan layanan serupa Netflix.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya