Liputan6.com, Beijing - Menjelang pensiun dari Alibaba, sang pendiri Jack Ma malah mendapat predikat orang terkaya di Tiongkok. Ia menjuarai China Rich List versi Forbes setelah terakhir mendapat nomor 1 pada tahun 2015.
Berdasarkan data Forbes, kekayaan Jack Ma berjumlah USD 34,6 miliar (Rp 526,1 triliun, USD 1 = Rp 15.207). Berikutnya, ada nama CEO Tencent Ma Huateng dengan harta USD 32,8 miliar (Rp 498,8 triliun). Hui Ka Yan, orang terkaya di Tiongkok pada 2017, berada di posisi 3 dengan harta sejumlah USD 30,8 miliar (Rp 468,3 triliun).
Advertisement
Baca Juga
Predikat ini seakan menjadi kado sebelum Jack Ma turun jabatan sebagai CEO Alibaba.Jack Ma telah menegaskan akan turun dari jabatannya pada tahun depan. Ia bertekad ingin kembali ke dunia pendidikan.
Jack Ma adalah seorang guru Bahasa Inggris sebelum mendirikan Alibaba dengan koleganya. Saat itu, dia mengaku tidak punya bekal mumpuni untuk membangun bisnis.
"Hari saat saya memulai bisnis kami, 18 pendiri berkumpul. Saya bilang ke 17 kolega di apartemen saya: 'kawan-kawan, kita tidak punya uang, tak punya pengetahuan teknologi, kita tak punya sumber daya, atau relasi,'" kenang Jack Ma di depan hadapan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim pada diskusi di Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali.
Jack Ma menegaskan, bila dirinya bisa sukses, pastinya 70 persen orang di dunia juga bisa. Dalam meraih kesuksesan, ia menekankan pentingnya meningkatkan kualitas diri serta percaya pada proses dan visi yang dimiliki.
"Alibaba bisa mencapai ukuran perusahaan seperti hari ini tidak karena kami membangun tahun lalu. Melainkan 19 tahun," tegas Jack Ma.
Jack Ma Serahkan Estafet Kepemimpinan Alibaba ke Daniel Zhang
Desas-desus mengenai keputusan Jack Ma pensiun dari Alibaba akhirnya terjawab sudah. Melalui surat yang dikirimkan ke pada para pemegang saham dan pelanggan Alibaba, Jack Ma mengungkapkan rencana masa depannya di perusahaan.
Dalam keterangan resmi yang diterima, Senin, 10 September 2018, Jack Ma menuturkan dirinya akan menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan Alibaba kepada Daniel Zhang, yang saat ini berstatus sebagai CEO perusahaan.
Adapun proses perpindahan ini akan dilakukan selama 12 bulan ke depan, sehingga Daniel akan memimpin pada 10 September 2019. Langkah ini diambil untuk memuluskan proses transisi yang terjadi.
Kendati demikian, Jack Ma mengaku tidak akan langsung meninggalkan Alibaba. Dirinya masih akan bertahan di jajaran dewan direksi hingga 2020 saat pertemuan tahunan para pemegang saham.
"Menyerahkan obor Alibaba ke Daniel dan timnya merupakan keputusan yang tepat, sebab saya tahu mereka sudah siap, dan saya percaya penuh pada kepemimpinan generasi selanjutnya," tulis Ma.
Lebih lanjut dia menuturkan, dirinya berencana untuk melanjutkan perannya dalam Alibaba Partnership. Untuk informasi, Alibaba Partnership merupakan kelompok yang terdiri dari 36 pemimpin senior dan perusahaan afiliasinya.
"Saya juga ingin kembali ke dunia pendidikan, dunia yang selalu memberikan saya kebahagiaan karena saya mencintai apa yang saya lakukan," tulisnya melanjutkan.
Jack Ma juga mengatakan transisi ini membuat Alibaba beranjak satu tingkat selanjutnya, dari perusahaan yang bergantung pada individu-individu, ke perusahaan yang dibangun dengan sistem pengelolaan perusahaan berstandar tinggi.
Sebagai penutup, salah satu orang terkaya itu menuturkan Alibaba tidak hanya sekadar soal dirinya. "Alibaba tidak melulu soal Jack Ma, tapi Jack Ma selalu menjadi bagian dari Alibaba," tulis Jack Ma mengakhiri surat.
Advertisement