Tekan Biaya Logistik, Capres Diharapkan Fokus Bangun Infrastruktur Laut

Logistik yang diangkut melalui jalur laut dinilai akan membuat produk lokal bisa bersaing dengan produk impor.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 14 Feb 2019, 19:14 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2019, 19:14 WIB
20161025-Tol-Laut-IA6
Petugas berjaga didekat KM Caraka Jaya Niaga III-4 yang digunakan sebagai kapal tol laut logistik Natuna di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (25/10). Tol Laut tersebut bertujuan menekan disparitas harga di Natuna. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) periode 2019-2024 diharapkan fokus membangun infrastruktur dan jaringan logistik melalui laut, bukan darat seperti jalan tol. Hal ini dinilai akan lebih efektif untuk menurunkan biaya logistik nasional.

Pengamat Ekonomi Faisal Basri mengatakan, ‎pembangunan jalan tol yang gencar dilakukan oleh pemerintah Jokowi-JK memang mampu menurunkan biaya logistik. Namun penurunannya tersebut dinilai tidak signifikan.

"Ya akan mengurangi biaya logistik karena jarak tempuh yang berkurang, secara neto lebih irit. Namun tidak signifikan mengurangi logistik nasional," ujar dia di Jakarta, Kamis (14/2/2019).

Dengan gencarnya pembangunan tol, lanjut Faisal, justru membuat logistik yang tadinya dilakukan lewat laut beralih ke darat. Padahal, 2/3 dari wilayah Indonesia merupakan perairan dan hanya 1/3-nya saja yang merupakan daratan.

‎"Akan signifikan kalau ada peralihan dari darat ke laut. Kalau ada tol, tidak ada shifting. Yang ada malah yang dari laut ke darat. Pembangunan Tol Sumatera itu dulunya dibarengi dengan dengan pembangunan jembatan Selat Sunda. Ini dibangun karena sudah ada Trans Jawa, jadi supaya nyambung. Tapi akhirnya‎ proyek jembatannya dibatalkan, eh tolnya (Trans Sumatera) terus jalan. Makanya duren di sini harganya Rp 100 ribu, di lampung cuma Rp 10 ribu, kareha habis ongkos di angkutan," jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Galakkan Kembali

20161025-Tol-Laut-IA7
Budi Karya Sumadi bersama rombongan saat diatas KM Caraka Jaya Niaga III-4 yang digunakan sebagai kapal tol laut logistik Natuna di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (25/10). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Oleh sebab itu, ketimbang membangun tol, lebih baik pemerintahan berikutnya kembali menggalakkan program tol laut guna menekan biaya logistik di dalam negeri. Selain itu, dengan logistik yang diangkut melalui jalur laut juga dinilai akan membuat produk lokal bisa bersaing dengan produk impor.

"Kalau lewat tol, memang turun (biaya logistiknya) tapi tidak akan mampu melawan rendahnya harga produk luar negeri yang dikirim lewat laut. Kalau dari Bogor ke Jakarta lewat darat tidak ada pengaruhnya. Tapi kalau dari Surabaya ke Jakarta pakai truk lebih mahal ketimbang lewat general cargo laut," tandas dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya