Beroperasi Maret, Tarif LRT Jakarta Tunggu Penetapan Pemprov DKI

Saat ini perkembangan LRT Jakarta untuk rute Velodrome-Kelapa Gading telah mencapai 99 persen.

oleh Bawono Yadika diperbarui 25 Feb 2019, 13:33 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2019, 13:33 WIB
Menjajal LRT Kelapa Gading-Velodrome
Light Rail Transit (LRT) atau kereta listrik ringan saat uji coba di sepanjang jalur Kelapa Gading-Velodrome, Jakarta, Senin (20/8). Untuk spesifikasi, tiap gerbong LRT mampu menampung hingga 270 penumpang. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Proses pembangunan moda transportasi kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) Jakarta telah mencapai 99 persen. LRT Jakarta dengan rute Kelapa Gading-Velodrome itu kini tengah dalam proses penentuan tarif yang akan  dikenakan ke masyarakat.

Direktur Utama PT LRT Jakarta, Allan Tandiono menjelaskan, pada dasarnya LRT Jakarta telah siap untuk beroperasi. Saat ini pihaknya masih menanti penentuan besaran tarif LRT Jakarta dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Untuk kisaran tarifnya, kita masih menunggu dari Pemprov ya. Tetapi konstruksi fisik kita sampaikan sudah mencapai 99 persen," ungkap dia di Stasiun Velodrome, Jakarta Timur, Senin (25/2/2019).

Dia pun menegaskan jika kabar yang menyebutkan besaran tarif LRT Jakarta  ditetapkan sebesar Rp 12 ribu tidak benar. Besaran tarif tersebut dikatakan untuk LRT Jabodebek bukan tarif LRT Jakarta.

"Jangan salah diartikan. Yang Rp 12 ribu itu LRT Jabodebek bukan LRT Jakarta," ungkap dia.

Dia melanjutkan, pada pekan ini pihaknya akan terus mematangkan kesiapan LRT Jakarta terutama dari segi keselamatan penumpang.

"Ada hal-hal yang harus kita tekankan bahwa pengoperasian LRT butuh banyak proses pengujian sekaligus untuk memastikan bahwa kehandalan sistem dapat terjamin oleh semua penumpang," pungkas dia.

LRT Jakarta Targetkan Sertifikasi Pekan Ini

Menjajal LRT Kelapa Gading-Velodrome
Pengunjung memasuki salah satu gerbong saat uji coba LRT rute Kelapa Gading-Velodrome, Jakarta, Senin (20/8). Uji coba tersebut guna menguji integrasi sarana dan prasarana, perilaku penumpang, serta memberikan sosialisasi. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Moda transportasi kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta kini tinggal menghitung waktu untuk beroperasi secara komersial pada Maret 2019.

Pekan ini, manajemen perusahaan menargetkan untuk merampungkan proses sertifikasi. Direktur Utama PT LRT Jakarta, Allan Tandiono menuturkan, saat ini perkembangan LRT Jakarta untuk rute Velodrome-Kelapa Gading telah mencapai 99 persen. Pihaknya mengaku akan merampungkan proses sertifikasi pada satu hingga dua pekan ini.

"Seperti yang disampaikan Pak Menhub, konstruksi fisik sudah 99 persen ya. Saat ini kami sedang kejar proses pengujian sistem perkeretaapian dengan Kemenhub dan sertifikasi," ujarnya di Stasiun Velodrome, Jakarta Timur, Senin (25/2/2019).

Dia mengungkapkan, untuk mengejar target pengoperasian LRT Jakarta secara komersial pada bulan depan, kini perusahaan fokus untuk menguji kelaikan moda serta aspek keselamatan bagi para penumpang.

"Ada hal-hal yang harus kita tekankan bahwa pengoperasian LRT butuh banyak proses pengujian sekaligus untuk memastikan bahwa kehandalan sistem dapat terjamin oleh semua penumpang," ujar dia.

Sementara itu, untuk kisaran tarif yang akan dikenakan, hingga kini, dia mengaku masih menunggu ketetapan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. "Penetapan tarif masih menunggu dari Pemprov ya," tegas dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya