Miliarder Ini Beli Jet Pribadi Biar Tenang, Siapakah Dia?

Sama halnya dengan Bill Gates, miliarder ini juga membeli jet pribadi.

oleh Ayu Lestari Wahyu Puranidhi diperbarui 12 Mar 2019, 08:21 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2019, 08:21 WIB
Joan Rivers dan Kathy Griffin
sumber: Hollywoodreporter

Liputan6.com, New York - Membeli jet pribadi tentunya tidak semudah membeli mobil baru. Sebab, diperlukan uang yang begitu banyak untuk mewujudkannya. Hanya orang yang super kaya atau bahkan miliarder sajalah yang dapat memiliki pesawat jet pribadi.

Dilansir pada laman CNBC, komedian dan aktris Kathy Griffin merupakan salah satu miliarder yang rela membuang uangnya demi sebuah pesawat jet pribadi. Namun, dia bukan miliarder gila yang suka menghamburkan uangnya begitu saja.

Baginya, memiliki jet pribadi akan memberikan ketenangan karena dulu miliarder ini sempat mengalami hal yang sangat tidak menyenangkan saat naik pesawat. Dengan memiliki jet pribadi, ia sangat senang saat berpergian dengan hewan peliharaannya.

Miliarder yang saat ini memiliki total kekayaan mencapai USD 35 juta atau Rp 500 miliar (Kurs USD 1 = Rp 14.290) itu mengaku bahwa membeli jet pribadi bukanlah suatu hal yang boros. Meskipun pesawat itu mahal, harganya tetap sepadan dengan waktu luang yang dimiliki.

Ternyata bukan hanya Kathy Griffin saja miliarder yang memiliki pesawat pribadi. Bill Gates dan Tilman Fertitta pun juga memiliki pesawat pribadi juga.

Bagi Bill Gates, pesawat pribadi dapat membantunya dalam melakukan amalnya dalam yayasannya. Namun tetap saja, baginya pesawat jet pribadi bukan suatu hal yang biasa dan murah.


Meski Dipenjara, Pemuda Ini Bisa Jadi Miliarder

Rusuh di Penjara Guyana, 16 Napi Tewas
Ilustrasi penjara Guyana (AFP)

Mendekam di balik jeruji bisa tak menghambat Martin Shkreli (35) untuk mengontrol perusahaan miliknya. Bahkan, ia berpotensi bisa menjadi miliarder ketika bebas nanti.

Sebelumnya, Shkreli menjadi kontroversi di dunia medis dan bisnis karena melambungkan obat HIV, yaitu Daraprim, hingga 5.000 persen. Padahal, obat itu penting bagi kelangsungan hidup pasien HIV.

Laporan Wall Street Journal menyebut Shkreli memakai smartphone selundupan di dalam penjara. Ketika senggang, Skhreli dilaporkan sibuk meneliti penyakit, industri farmasi, dan segala hal terkait investasi.

Perusahaan yang dikontrol Shkreli adalah Phoenixus yang dulunya bernama Turin Pharmaceuticals. Turin terkena skandal karena ketahuan menaikkan harga obat. Namun, dulu Shkreli belum menyandang status miliarder.

Menurut Fortune, Shkreli memberikan kalkulasi bahwa Phoenixus akan memiliki nilai perusahaan sebesar USD 3,7 miliar ketika Skhreli keluar penjara pada 2023 mendatang. Otomatis, pemuda itu pun bisa menjadi miliarder.

Shkreli divonis penjara tahun lalu karena bersalah atas tuduhan menipu investor. Ia dijuluki "Pharma Bro" dan mendapat predikat orang paling dibenci di Amerika Serikat akibat perilakunya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya