Pertamina Dapat Fasilitas Pendanaan dari Lembaga Keuangan Korea

PT Pertamina (Persero) menyepakati kerjasama dengan lembaga keuangan asal Korea, K-Sure untuk peluang pendanaan sejumlah proyek strategis.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Mar 2019, 09:50 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2019, 09:50 WIB
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyepakati kerjasama dengan lembaga keuangan asal Korea, K-Sure untuk peluang pendanaan sejumlah proyek strategis.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, kerja sama ini sangat penting mengingat Pertamina sedang menjalankan sejumlah proyek strategis, diantaranya adalah Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan.

“Pertamina berharap dengan adanya pendanaan dari K-Sure bisa mendukung proses pembangunan RDMP Balikpapan dan sejumlah proyek lainnya. Meskipun kesepakatan ini juga bisa terbuka untuk peluang bisnis lainnya,” kata Fajriyah, di Jakarta, Sabtu (16/3/2019).

Seperti diketahui, proyek RDMP Balikpapan saat ini telah memasuki masa pengerjaan konstruksi setelah sebelumnya Pertamina telah menunjuk konsorsium SK Engineering & Construction Co. Ltd., Hyundai Engineering Co. Ltd., PT Rekayasa Industri dan PT PP (Persero) Tbk sebagai kontraktor.

Menurut Fajriyah, kesepakatan ini terbuka untuk pendanaan di sejumlah proyek migas, Petrokimia, pembangkit listrik, dan fasilitas lainnya.

“Dengan adanya kesepakatan ini diharapkan juga dapat memperkuat hubungan bilateral kedua negara dan kerjasama yang sudah terjalin di antara kedua belah pihak,” jelasnya.

K-Sure merupakan Lembaga ekspor kredit yang berada di bawah naungan Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi Korea. Selama ini, K-Sure kerap mendukung investasi-investasi perusahaan Korea di luar negeri dengan menyediakan jaminan dan asuransi terkait ekspor produk dan jasa perusahaan Korea.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

RDMP Balikpapan akan Tingkatkan Produksi BBM Ramah Lingkungan

(Foto: Liputan6.com/Abelda Gunawan)
Kilang minyak Pertamina di Balikpapan

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, pembangunan RDMP Kilang Balikpapan merupakan bagian dari proyek strategis Pertamina yang akan memiliki peran penting dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional.

Menurutnya, proyek RDMP kilang Balikpapan ini akan mendorong Pertamina dalam rangka meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah kilang dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari. Sekaligus meningkatkan fleksibilitas untuk mengolah minyak mentah yang lebih ekonomis dengan tingkat sulfur yang lebih tinggi hingga 2 persen. 

Seperti diketahui, pada hari ini, PT Pertamina (Persero) melakukan penandatanganan kontrak pelaksanaan rancangan konstruksi (Engineering, Procurement and Construction - EPC) pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan dengan konsorsium pemenang.

Konsorsium ini terdiri dari SK Engineering & Construction Co.Ltd, sebagai pemimpin konsorsium, dan Hyundai Engineering Co.Ltd. , PT. Rekayasa Industri dan PT PP (Persero) Tbk sebagai anggota konsorsium.

Kontrak ini meliputi pembangunan kilang baik Inside Battery Limit (IBL) maupun Outside Battery Limit (OSBL), dengan nilai kontrak mencapai Rp 57,8 triliun dan akan diselesaikan dalam waktu 53 bulan.

"Proyek ini juga akan langsung menyerap tenaga kerja hingga 14.000 pekerja pada waktu puncaknya. Pertamina telah kami dorong untuk mengoptimalkan pemanfaatan tenaga kerja lokal. Diharapkan RDMP Kilang Balikpapan akan memberi efek multiplier bagi ekonomi baik daerah, maupun Nasional," kata Menteri Rini, pada Senin 10 Desember 2018.

Rini melanjutkan, ketika RDMP Balikpapan beroperasi dengan kapasitas penuh, produksi bensin/gasoline akan meningkat sebesar 100.000 barrel per hari dan solar/diesel sebesar 40.000 barrel per hari. Sehingga kebutuhan impor bensin dan diesel bisa berkurang secara signifikan.

"Kilang ini juga akan mendukung program pemerintah dalam hal pembatasan emisi gas buang kendaraan bermotor Nasional, sebab, RDMP Kilang Balikpapan akan difokuskan untuk meningkatkan produksi BBM berkualitas dan ramah lingkungan sesuai dengan standar Euro V," ujar Rini.

Nantinya kapasitas Kilang Balikpapan akan bertambah hingga 100 ribu barel per hari, atau naik 38 persen dari sebelumnya 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. Selain itu, RDMP Kilang Balikpapan juga akan menghasilkan produk baru propilen sebesar 230 ribu ton per tahun.

RDMP Balikpapan merupakan satu dari enam megaproyek kilang yang dibangun Pertamina. Keenam megaproyek kilang itu terdiri atas empat proyek perluasan (refinery development master plan/RDMP) dan dua proyek pembangunan baru (grass root refinery/GRR).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya