Bangun SDM Lewat Corporate University, BNI Gelontorkan Rp 400 Miliar

Sekitar 26 persen dari Rp 400 miliar itu akan dianggarkan bagi salah satu program pembelajaran, yakni BNI Learning Wallet (BLW).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 19 Mar 2019, 17:27 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2019, 17:27 WIB
Hari Pelanggan Nasional, Nasabah Bank Dapat Bingkisan
Nasabah mendapat bingkisan usai mengambil uang dari ATM saat peringatan Hari Pelanggan Nasional di Kantor BNI Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (4/9). (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyiapkan dana Rp 400 miliar untuk lembaga pengembangan kompetensi pegawai, yakni BNI Corporate University. Jumlah itu sekitar 5 persen dari total anggaran Sumber Daya Manusia atau Human Capital (HC) Cost perseroan pada 2019.

Direktur Kepatuhan BNI Endang Hidayatullah menyampaikan, pihaknya bakal terus menyisihkan sebagian anggaran untuk kembangkan BNI Corporate University yang terbentuk 2016. Namun, tambahnya, secara nominal bersifat tidak tetap alias bisa berubah sesuai kebutuhan.

"Berubah. Angka Rp 400 miliar itu enggak statis, artinya sesuai kebutuhan," jelas dia dalam sesi jumpa pers di Graha BNI, Jakarta, Selasa (19/3/2019).

Pemimpin Divisi BNI Corporate University Wicaksono Sarwo Edi mengatakan, sekitar 26 persen dari Rp 400 miliar itu akan dianggarkan bagi salah satu program pembelajaran, yakni BNI Learning Wallet (BLW).

Secara praktik, lanjutnya, penerapan BNI Corporate University ini terhitung hemat biaya lantaran bakal mengandalkan pembelajaran digital seperti via tablet.

"Materi pembelajaran kita sudah mengharamkan kertas, sudah menggunakan semuanya pakai tablet. Kalau ada anak baru, dilakukan pelatihan selama 6 bulan. Itu enggak pakai kertas," tegasnya.

Namun begitu, sambungnya, perseroan harus berkorban mengeluarkan sedikit biaya untuk ongkos pulsa para peserta. "Tapi enggak banyak. Itu masih terjangkau," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Total Aset BNI Tembus Rp 800 Triliun di Akhir 2018

ATM BNI di Hong Kong
ATM BNI di Hong Kong

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) telah mengelola aset Rp 808,57 triliun di akhir 2018. Angka tersebut tumbuh 14 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

"Pada akhir 2018, untuk pertama kalinya BNI berhasil mencatatkan total aset melampaui Rp 800 triliun, tepatnya Rp 808,57 triliun atau tumbuh 14 persen yoy dibandingkan akhir 2017 yang tercatat Rp 709,33 triliun," kata Adi, di Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Pertumbuhan aset BNI ini jauh melampaui pertumbuhan aset di industri perbankan yang mencapai 9,1 persen per November 2018. Kinerja positif ini juga ditopang oleh positifnya pencapaian anak-anak perusahaan. 

"Kinerja anak perusahaan BNI sepanjang 2018 menunjukkan tren peningkatan yang positif dan memberikan kontribusi terhadap laba bersih BNI," jarnya.

Seperti diketahui, BNI memiliki 5 perusahaan anak yang meliputi BNI Syariah, BNI Life, BNI Multifinance, BNI Sekuritas dan BNI Asset Management. Kelima perusahaan ini mampu memberikan kontribusi 9,24 persen terhadap total laba BNI konsolidasi.

Selain itu, hal itu juga didukung oleh kemampuan dalam mengelola likuditas secara optimal. "Meskipun berada pada kondisi pasar likuiditas yang sangat ketat, BNI mampu menjaga pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 12,1 persen yoy, yaitu dari Rp 516,10 triliun pada Desember 2017 menjadi Rp 578,78 triliun pada Desember 2018," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya