Liputan6.com, Palangkaraya - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmikan terminal baru Bandar Udara (Bandara) Tjilik Riwut atau Bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada Rabu (8/4/2019). Bandara ini sebelumnya sudah beroperasi sejak 23 Maret 2019.
Saat peresmian ini, Jokowi didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Jokowi berharap bandar udara Tjilik Riwut bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah.
"Pembangunan bandara yang dilakukan kurang lebih 4 tahun sudah selesai, anggaran pembangunan ini Rp 700 miliar. Yang jelas ini antisipasi kebutuhan penumpang yang sangat tinggi, jadi diharapkan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Kalimatan Tengah", ungkapnya di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (8/4/2019).
Advertisement
Baca Juga
Terminal baru Bandara Tjilik Riwut memiliki luas 29.124 m2 dan dapat menampung hingga 2.200 orang per harinya. Sebelumnya, terminal lama hanya dapat menampung 600 orang saja.
Saat ini, ada enam maskapai yang melayani penerbangan dari dan ke Palangkaraya, antara lain Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Batik Air, Wings Air dan Transnusa.
Ke depannya, akan ada pembukaan kembali beberapa rute yang sebelumnya ditutup, seperti penerbangan dari Solo-Palangkaraya serta Jakarta-Palangkaraya.
Untuk penambahan rute sendiri, Kemenhub menyatakan akan merealisasikannya meski belum ada jumlah yang tepat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
AP II Operasikan Terminal Baru Bandara Tjilik Riwut
Sebelumnya, Terminal Baru Bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya resmi beroperasi. Sejak beroperasi, terminal baru itu menjadi kebangaan masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng) khususnya Palangkaraya.
Desain terminal yang megah dan modern membuat Bandara Tjilik Riwut menjadi ikon baru bagi Kalteng.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin mengatakan, pengoperasian terminal baru merupakan komitmen Angkasa Pura II dalam memberikan pelayanan yang maksimal bagi penumpang pesawat di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Di samping itu, lanjut Muhammad Awaluddin, terminal baru tersebut akan menjadi modal utama bagi perseroan dalam meningkatkan konektivitas transportasi udara di Kalteng sesuai dengan Nawacita Presiden Joko Widodo.
"Terminal baru akan menarik minat maskapai untuk membuka rute-rute baru dan kami akan memanfaatkan momentum tersebut agar lebih banyak lagi penerbangan dibuka di Palangkaraya," kata dia, Jumat (5/4/2019).
Terminal baru memiliki luas 29.124 meter persegi dan dapat menampung hingga 2.200 orang per hari. Terminal itu lebih luas dibandingkan dengan terminal lama yang luasnya hanya 3.865 meter persegi berkapasitas 600 orang per hari.
Dari sisi desain, jelas terlihat perbedaan. Terminal baru bernuansa modern dengan dominan warna putih dan tetap mengedepankan kearifan lokal.
Advertisement
Ambil Alih dari Kemenhub
Adapun Bandara Tjilik Riwut baru saja menjadi keluarga baru PT Angkasa Pura II (Persero) tepatnya sejak 19 Desember 2018 setelah sebelumnya dikelola Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub
"Melalui pengalaman AP II dalam mengembangkan dan mengoperasikan bandara, kami yakin jumlah penumpang di Bandara Tjilik Riwut akan semakin meningkat secara maksimal setiap tahunnya," tambah Awaluddin.
Pada tahun lalu, jumlah penumpang bandara tersebut sekitar 1 juta penumpang dan nantinya diperkirakan akan mencapai 8 juta penumpang seiring dengan pengembangan yang dilakukan.
Untuk pengembangan Bandara Tjilik Riwut, AP II juga menyiapkan investasi mencapai Rp 480 miliar di antaranya untuk pengembangan terminal, serta runway dari saat ini panjang 2.600 meter menjadi 3.000 meter.