Cawapres Sandiaga Sebut Lapangan Kerja Belum Tercipta

Sandiaga sebut pertumbuhan ekonomi jebakan 5 persen dikeluhkan ibu nurjanah.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Apr 2019, 20:57 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2019, 20:57 WIB
Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno saat Debat Kelima Pilpres 2019. (Liputan6.com)
Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno saat Debat Kelima Pilpres 2019. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno menilai dampak pertumbuhan ekonomi saat ini belum dirasakan masyarakat. Salah satu indikator, adalah belum terciptanya lapangan kerja.

"Ekonomi sekarang belum dirasakan, karena lapangan kerja belum tercipta. Lapangan kerja 5 persen tidak berpengaruh," kata Sandiaga di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

Dia pun menjanjikan saat memimpin bersama Prabowo nantinya akan membuka banyak lapangan kerja dan menjaga harga bahan pokok.

"Dengan program kami yang membuka lapangan kerja dan menjaga harga bahan pokok kita yakin bisa menang," tambah Sandi.

Dijelaskannya, dari hasil kunjungan ke 1.500 titik Indonesia, banyak ibu-ibu rumah tangga yang mengeluhkan tingginya sejumlah harga bahan pokok.

Bahkan Sandi menyebutkan salah satu nama ibu-ibu rumah tangga yang pernah berbincang dengannya, salah satunya Nurjanah.

"Sekarang kami sebut pertumbuhan ekonomi jebakan 5 persen dikeluhkan ibu nurjanah, ibu itu katakan sekarang pembeli yang datang ke tokonya sepi," pungkas Sandiaga.

Jokowi Ingin Hilangkan Pertumbuhan Ekonomi yang Jawa Sentris

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi dunia
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi dunia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi) berjanji untuk mewujudkan pemerataan pertumbuhan ekonomi di seluruh Indonesia. Hal tersebut diungkapkan dalam debat Capres pamungkas atau kelima yang berlangsung di Hotel Sultan Jakarta.

Jokowi menjelaskan, selama 4,5 tahun dirinya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah berusaha keras untuk mengembalikan watak asli dari pembangunan di Indonesia yaitu tidak hanya bertumpu pada pertumbuhan ekonomi semata tetapi juga pemerataan.

"Karena pertumbuhan ekonomi tanpa pemerataan menimbulkan ketimpangan. Antara kaya dan miskin, dan ketimpangan antar wilayah yang menyebabkan ketidakadilan," jelas dia, di Jakarta, 13/4/2019).

Oleh sebab itu selama ini pemerintah membangun infrasturktur tidak hanya di Jawa atau Jawa sentris saja tetapi Indonesia sentris. Dengan pembangunan infrasturktur tersebut titk-titik pertumbuhan ekonomi baru bakal tumbuh di luar Jawa baik melalui kawasan industri kecil, kawasan ekonomi khusus dan kawasan pariwisata.

"Kami juga akan memperjuangkan kemandirian ekomopmi Indonesia," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya