Menko Darmin Yakin Pemilu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2019

Penyelenggaraan pemilu pada 17 April lalu mampu mendongkrak konsumsi.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Apr 2019, 12:16 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2019, 12:16 WIB
20150910-Darmin Nasution
Menko Perekonomian Darmian Nasution saat mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap pertama di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/9/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis angka pertumbuhan ekonomi Kuartal I 2019 pada 6 Mei 2019. Bersamaan dengan rilis tersebut, BPS juga akan mengumumkan capaian konsumsi sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, penyelenggaraan pemilu pada 17 April lalu mampu mendongkrak konsumsi. Meski demikian, dia belum dapat memastikan besaran capaian konsumsi akibat perayaan pesta demokrasi tersebut.

"Kalau konsumsi mestinya tahun pemilu naik lah. Memang produk jangka panjang, saya ya tidak tahu lihat dulu (angkanya). Tapi kalau secara umum konsumsi itu naik," ujar Menko Darmin di Universitas Indonesia, Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Terkait isu penjualan mobil yang dilaporkan menurun dalam beberapa waktu terakhir, Mantan Direktur Jenderal Pajak itu, belum dapat memastikan akan memberi pengaruh ke penurunan konsumsi. Menurutnya, saat ini semua masih fokus terhadap pemilu.

"Artinya kan begini,orang baru selesai pemilunya. Pengumuman resmi belum ada. Kan belum ada official. Sudah belum bisa dijawab lah," jelasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

KSSK: Kondisi Ekonomi Kuartal I 2019 Terjaga Baik

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK)
Menteri Keuangan Sri Mulyani, (kedua kiri) didampingi Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Gubernur BI Perry Warjiyo dan Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah saat konpers hasil rapat KSSK, Jakarta Selasa (31/7). (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia sepanjang kuartal I 2019 dalam kondisi normal dan berjalan baik.

Hal ini merupakan hasil rapat koordinasi yang dilakukan oleh seluruh anggota KSSK terdiri dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 

"Dalam rapat yang berjalan dari malam hari hingga larut malam, kita KSSK menyampaikan hasil pemantauan dari stabilisasi keuangan. Hasilnya stabilitas keuangan triwulan I-2019 terjaga dengan baik," ujar Sri Mulyani di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (23/4/2019). 

Sri Mulyani mengatakan, hasil tersebut dipastikan usai seluruh anggota KSSK melihat faktor-faktor yang mempengaruhi ekonomi dan keuangan. Setidaknya ada dua faktor yang menjadi pertimbangan KSSK yaitu global dan domestik. 

"Itu berdasarkan hasil pantauan masing-masing anggota lembaga KSSK yaitu Kemenkeu, BI, OJK, LPS. Lembaga komite melakukan penelitian dan pengamatan perkembangan ekonomi nasional dan global," ujar Sri Mulyani. 

 

Sisi Global

20170203-KSSK-Rilis-Stabilitas-Keuangan-Indonesia-Jakarta-Sri-Mulyani-AY
Menkeu Sri Mulyanai berbincang dengan Ketua OJK Muliaman D Hadad saat rilis stabilitas keuangan Indonesia, Jakarta, (3/2). KSSK merilis kondisi stabilitas sistem keuangan Indonesia hingga akhir tahun 2016 dalam kondisi normal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dari sisi global, saat ini memang tengah diprediksi terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya itu, volume perdagangan juga tengah melambat di berbagai negara yang kemudian dapat berdampak pada ekonomi dalam negeri. 

"KSSK mengamati beberapa risiko global yaitu pelemahan ekonomi global dan penurunan volume perdagangan ini. Ini setelah kita mengikuti IMF Spring Meeting. Keempat pimpinan merekam dan melihat pembahasan satu sisi tendensi pelemahan dan penurunan volume perdagangan tapi sisi lain menyampaikan kinerja ekonomi Indonesia dan sektor keuangan cukup baik," ujar dia.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, pemerintah juga terus menjaga ekonomi dalam negeri dengan memastikan investasi dan ekspor berjalan dengan optimal.

"Di sisi domestik, kita berupaya bagaimana menjaga ekspor dan sistem keuangan," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya