Jokowi Berbincang dengan Ivanka Trump di KTT G20, Bahas Apa?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri leaders’ side-event tentang pemberdayaan perempuan di KTT G20.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Jun 2019, 23:11 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2019, 23:11 WIB
(Foto: Dok Setkab)
Presiden Jokowi hadiri KTT G20 di Osaka, Jepang (Foto: Dok Setkab)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah mengadakan pertemuan bilateral dengan PM India Narendra Modi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri leaders’ side-event tentang pemberdayaan perempuan, yang merupakan salah satu sesi dalam KTT G-20, di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019).

Sebelum mengikuti kegiatan tersebut, Presiden Jokowi terlebih dahulu bertemu dengan para pembicara, yaitu Ratu Kerajaan Belanda Máxima dan putri dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Ivanka Trump.

"Bapak Presiden Jokowi bertemu dengan kedua pembicara membahas tentang pemberdayaan perempuan. Presiden juga sempat berfoto bersama," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut hadir dalam pertemuan tersebut seperti dikutip dari laman Setkab, Sabtu (29/6/2019).

Selain menghadiri sesi yang membahas peberdayaan perempuan, Jokowi juga menghadiri sesi yang membahas tentang upaya mengatasi kesenjangan, inklusivitas, dan pembangunan berkesinambungan.

Pada sesi yang membahas upaya mengatasi kesenjangan itu juga hadir Presiden AS Donald Trump, Presiden Prancis Emanuel Macron, PM Jepang Shinzo Abe, dan sejumlah pemimpin lainnya. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Sri Mulyani Sempatkan Ngevlog Bersama Presiden Jokowi di KTT G20

Rapat Kerja
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/6/2019). Pemerintah bersama Komisi XI DPR RI kembali melakukan pembahasan mengenai asumsi dasar makro dalam RAPBN 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani berbagi cerita saat menghadiri pertemuan KTT G20 di Osaka, Jepang. Bahkan di tengah kesibukan hadiri KTT G20, Sri Mulyani juga menyempatkan diri untuk ngevlog bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu diunggah Sri Mulyani dalam akun media sosial di instagram@smindrawati pada Sabtu, 29 Juni 2019.

Dalam unggahan tersebut, Sri Mulyani menyebutkan pada hari kedua KTT G20 Leaders membahas inequalities and realizing insclusive and suistanable world.

Sri Mulyani menuturkan, dirinya menyempatkan diri ngevlog dengan Presiden Joko Widodo saat hari kedua KTT G20. "Saya menyempatkan diri ngevlog dengan Presiden Joko Widodo," tulis Sri Mulyani seperti dikutip dari laman instagram @smindrawati.

Pada video singkat berdurasi hampir satu menit di instagram, Sri Mulyani menuturkan, kalau Presiden Jokowi telah bertemu dengan banyak tokoh-tokoh terutama perempuan pada hari kedua KTT G20 Leader Summit. Hal ini juga berkaitan dengan tema yang dibahas mengenai pentingnya women empowerment.

"Hari ini Bapak Presiden G20 leader summit, tadi pagi bertemu dengan banyak tokoh-tokoh terutama perempuan-perempuan," tutur Sri Mulyani.

Sri Mulyani pun menanyakan kepada Presiden Jokowi mengenai agenda kedua KTT G20.

Jokowi mengatakan, kalau pertemuan hari kedua KTT G20 sangat penting terutama dengan pertumbuhan ekonomi dunia.

"Berhubungan dengan perang dagang sampai detik ini belum ada jalan keluar, pemberdayaan ekonomi untuk perempuan," Jokowi menambahkan.

Selain itu, Sri Mulyani pun mengajak Presiden Jokowi untuk foto bersama wanita yang hadir pada KTT G20 itu antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, Permaisuri Belanda Ratu Maxima dan Ivanka Trump, yang merupakan putri Presiden AS Donald Trump.

 

Presiden Jokowi Usul Adanya IDEA Hub

Jokowi Bicara Perkembangan Fintech di IMF-Bank Dunia 2018
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menkeu Sri Mulyani (kiri) dan Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim (kanan) dalam Bali Fintech Agenda IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indonesia memberikan perhatian lebih atas isu inklusivitas dalam ekonomi digital dan pengembangan sumber daya manusia yang menjadi salah satu topik pembahasan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang, pada Jumat, 28 Juni 2019.

Dalam forum internasional tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan inisiatif Indonesia atas usulan "Inclusive Digital Economy Accelerator Hub" atau IDEA Hub.

Indonesia mengonsepkan IDEA Hub sebagai sebuah wadah global bagi para pelaku bisnis digital, utamanya yang berstatus unicorn, untuk mengkurasi ide serta berbagi pengalaman yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah, swasta, maupun UMKM.

Usulan IDEA Hub ini dicetuskan untuk mengurangi angka kesenjangan sosial dan ekonomi antarnegara.

"IDEA Hub pada dasarnya merupakan tempat mengkurasi, mengelola, dan berbagi pengalaman model bisnis digital para Unicorn anggota G20," ujar Jokowi dalam KTT G20 Sesi II yang membahas soal ekonomi digital dan kecerdasan buatan, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 28 Juni 2019.

Pembelajaran terhadap model bisnis digital dalam IDEA Hub tersebut mencakup tiga area informasi, yakni sharing economy, workfoce digitalization, dan financial inclusion.

Ketiga area informasi itulah yang diharapkan dapat mengurangi ketimpangan ekonomi antarnegara dan mempercepat ekonomi inklusif secara global.

Isu inklusifitas inilah yang mendorong Indonesia menyelenggarakan 'the 1st World Conference on Creative Economy' di Bali pada November 2018.

Di samping itu, Jokowi juga memandang perlunya mempersiapkan masyarakat ekonomi digital yang mampu memanfaatkan perkembangan ekonomi digital yang tengah berkembang.

Menurut dia, ada tiga pilar utama dalam upaya mempersiapkan masyarakat ekonomi digital itu. "Pertama, peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia. Kedua, pembangunan infrastruktur digital penting untuk terus ditingkatkan," ucapnya.

Dalam hal pembangunan infrastruktur digital, Indonesia sedang membangun proyek Palapa Ring yang akan menyambungkan jaringan infrastruktur digital sepanjang 13.000 kilometer.

Jaringan tersebut akan mampu menjangkau 514 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Adapun pilar ketiga pembangunan masyarakat ekonomi digital yang disebutkan Jokowi ialah perbaikan dan peningkatan iklim investasi dalam mendukung pengembangan ekonomi digital.

"Ketiga, ekosistem dan iklim investasi pengembangan ekonomi digital harus terus diperbaiki," tuturnya.

Di hadapan para pimpinan negara-negara G20 yang hadir, ia juga mengingatkan ekonomi digital dan pemerataannya harus mampu menjangkau kepentingan segenap golongan masyarakat sebagaimana prinsip yang ditetapkan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

"Sebagai penutup, saya ingin mengingatkan bahwa ekonomi digital tidak boleh melupakan kepentingan setiap orang. Tidak boleh ada orang yang tertinggal, no one left behind," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya