Percantik Danau Toba, Pemerintah Gelontorkan Rp 2,4 Triliun di 2020

Dalam melakukan penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba, Kementerian PUPR turut melibatkan Arsitek Nusantara, Yori Antar.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 30 Jul 2019, 09:31 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2019, 09:31 WIB
Kuliner Danau Toba Samosir
Kuliner Danau Toba Samosir. (Foto: pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran pembangunan infrastruktur sebesar Rp 2,4 triliun untuk pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, Sumatera Utara. Anggaran ini akan dikucurkan pada 2020 untuk menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata berskala internasional.

Menengok ke belakang, anggaran pada 2020 tersebut jauh lebih besar dibanding alokasi dana pada 2019, yang terctata Rp 821,3 miliar.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, infrastruktur yang dibangun di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba antara lain pembangunan Jalan Lingkar Samosir, Jembatan Tano Ponggol, revitalisasi danau, embung, instalasi pengolahan air, sanitasi, dan penataan kawasan tepi Danau Toba.

"Program tersebut merupakan program terpadu dari seluruh sektor yang sudah kita survei. Ini belum termasuk kawasan Kaldera. Untuk menarik investor di Kaldera, kita akan programkan pembangunan jalan," tutur dia dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (30/7/2019).

Salah satu bentuk penataan kawasan wisata dilakukan di Dolok Sipiak, Kecamatan Parapat, Kabupaten Simalungun, oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya pada 2017-2018 dengan biaya Rp 5,8 miliar.

Kawasan yang berada di atas bukit tersebut kerap menjadi tujuan wisata lantaran punya spot pemandangan indah ke arah Danau Toba.

Agar lebih tertata dan nyaman dikunjungi, Kementerian PUPR juga membangun sejumlah fasilitas berupa ruang sanggar tari, amphitheatre, gardu pandang, area bermain, toko souvenir, dan parkir kendaraan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pedestrian

Wisata Danau Toba
Danau Toba / Sumber: iStockphoto

Tidak jauh dari lokasi tersebut, Kementerian PUPR juga akan melakukan penataan pedestrian Pesanggrahan Bung Karno yang pernah menjadi rumah pengasingan Presiden RI pertama tersebut.

Penataan pedestrian juga akan dilakukan di area Pasar Sisi Danau Toba di Parapat. Guna menambah ruang terbuka pada wilayah tersebut, Kementerian PUPR tahun ini telah menganggarkan Rp 50 miliar untuk penataan ruang terbuka publik Parapat.

Dalam melakukan penataan KSPN Danau Toba, Kementerian PUPR turut melibatkan Arsitek Nusantara, Yori Antar yang juga terlibat dalam pembenahan kawasan pariwisata Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Pengembangan kawasan wisata tidak cukup dengan konsultan teknik, namun juga perlu melibatkan arsitek agar infrastruktur yang dibangun tidak kaku, sehingga perlu diperhalus melalui arsitektur," ujar Basuki.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya