Pertamina Telah Kumpulkan 13.427 Barel Tumpahan Minyak

Minyak yang keluar dari sumur YYA-1 ‎tidak stabil jumlahnya karena kondisi kandungan minyak dari sumur tersebut dinamis.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Agu 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2019, 16:00 WIB
Tumpahan Minyak Pertamina Cemari Perairan Muara Gembong
Nelayan menunjukkan oil spill yang telah membeku di sekitar tambak penangkap udang di perairan Muara Beting, Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (28/7/2019). Oil spill tersebut merupakan milik Pertamina Hulu Energi di blok migas ONWJ. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatat total tumpahan minyak di Pantai Utara Jawa yang telah berhasil terkumpul mencapai 13.427 barel. Tumpahan tersebut berasal dari kebocoran sumur YYA-1 Blok Off North West Java (ONWJ) yang terletak di Perairan Karawang, Jawa Barat.

Insident Commander Proyek YYA-1 PHE Taufik Adityawarman mengatakan,‎ jumlah minyak tumpahan minyak yang berhasil di tangkap di perairan Karawang Jawa Barat sejak 12 Juli 2019 sampai 25 Agustus 2019 fluktuatif, berkisar 600 barel sampai 700 barel dengan puncak produksi 1.000 barel per hari.

Sedangkan total tumpahan minyak yang telah berhasil terkumpul mencapai 13.427 barel.

"‎Kemarin puncaknya 1.000 barel kita tangkap. Kumulatif 13.427 barel yang dari offshore," kata Taufik, di Kantor PHE, Jakarta, Senin (26/8/2019).

Menurut Taufik, minyak yang keluar dari Sumur YYA-1 ‎tidak stabil jumlahnya karena kondisi kandungan minyak dari sumur tersebut dinamis. Jumlah tumpahan minyak yang terkumpul semakin bertambah.

"Hasil tangkapan semakin hari semakin banyak. Tapi data reservoar, yang saya pahami bahwa setiap hari produksi tidak pasti dan stabil. Karena karakter reservoar itu dinamis‎," tandasnya.

Menurut Taufik, berbagai cara akan ditempuh Pertamina untuk mempercepat penanganan tumpahan minyak, termasuk menggunakan tenaga kerja asing.

‎"Sebagaimana pernah kita sampaikan bahwa segala daya upaya kita akan kerahkan untuk bisa percepat proses spill combating atau recovery. Adanya resource luar negeri benar ada," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Atasi Tumpahan Minyak, Pertamina Libatkan Pasukan Khusus TNI

Tumpahan Minyak Pertamina Cemari Perairan Muara Gembong
Limbah tumpahan minyak (oil spill) terlihat mencemari Pantai Muara Beting, Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (28/7/2019). Pencemaran minyak ini menyebabkan hasil tangkapan nelayan setempat menurun dan merusak hutan bakau fi sekitar Muara Beting. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) mendapat bantuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri), untuk mengoptimalkan penanganan tumpahan minyak di sekitar sumur YYA-1.

VP Relations PHE, Ifki Sukarya mengatakan,‎Keduanya, baik TNI dan Polri menerjunkan jajarannya dari berbagai wilayah untuk dapat membantu penanganan secara cepat tumpahan minyak di laut maupun darat. 

"PHE ONWJ berterima kasih khususnya kepada TNI/Polri yang secara aktif terlibat dalam kegiatan pengamanan dan pembersihan tumpahan minyak, sehingga dapat terlaksana dengan optimal," kata Ifki, di Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Pihak TNI AD dan TNI AL menerjunkan anggotanya dari Subang, Karawang, Bekasi dan Jakarta Utara. Sedangkan, Polri menerjunkan jajarannya dari Polres Karawang dan Polres Bekasi.

Unsur-unsur TNI AL seperti Kopaska, Penyelam, Marinir dan LANAL Cirebon aktif membantu penanganan anjungan YYA, mendukung maintenance oil boom harian di offshore hingga melakukan patroli laut.

Sedangkan TNI AD dan Polri aktif membantu pembersihan di kawasan pesisir bersama masyarakat sejak 15 Juli 2019 hingga saat ini.

Dalam sehari rata-rata sekitar 400 personel TNI dan Polri membantu aktif pembersihan tumpahan, hingga pengamanan di lokasi.

"Selain dibantu TNI dan Polri, PHE ONWJ juga dibantu oleh masyarakat pesisir di kawasan Bekasi dan Karawang," tuturnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya