Subsidi Listrik 27 Juta Pelanggan 900 VA Dicabut Mulai Januari 2020

Pencabutan ini dilakukan demi penyaluran subsidi listrik tepat sasaran

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 04 Sep 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2019, 14:00 WIB
20170621-PLN Berikan Diskon Biaya Penyambungan Tambah Daya-Antonius
Petugas PLN melakukan penyambungan penambahan daya listrik di Jakarta, Rabu (21/6). Menyambut lebaran, PLN memberikan bebas biaya penyambungan untuk rumah ibadah dan potongan 50 persen untuk pengguna selain rumah ibadah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) menyatakan, sesuai keputusan Badan Anggaran (Banggar DPR) Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2020 ‎subsidi listrik untuk golongan 900Volt Amper (VA) dicabut, hal ini merupakan dampak dari penurunan alokasi subsidi energi.

Direktur Pengadaan Strategis II PT PLN (Persero) Djoko Raharjo Abumanan mengatakan,‎ berdasarkan keputusan Banggar DPR, pencabutan subsidi listrik berlaku untuk golongan 900 VA bersubsidi dan non subsidi, keputusan ini berlaku sejak Januari 2020.

‎"Kemarin keputusan di Senayan (banggar), sudah deh semua 900 dicabut. Begitu semua pelanggan 900 baik yang mampu tidak mampu, kalau dia pelanggan 900, dicabut (subsidinya) sudah 900 pasti mampu lah," kata Djoko, saat menghadiri I‎PA Convex 2019‎, di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (4/9/2019).

Djoko mengungkapkan, saat ini jumlah pelanggan PLN dengan daya 900 VA mencapai 27 juta, angka tersebut bertambah dari jumlah sebelumnya ‎kerena setiap tahun pelanggan baru 900VA bertambah 3 juta.

"Kira-kira itu nanti Januari jumlahnya 27 juta pelanggan 900. Nyambungnya kan 3 jutaan tiap tahun, nah kita prediksi Januari besok jumlhnya jadi 27 juta," jelasnya.‎

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tepat Sasaran

PLN Inspeksi Instalasi Listrik Rumah Tangga
Petugas PLN melakukan pengecekan instalasi jaringan listrik di permukiman padat penduduk kawasan Tambora, Jakarta, Kamis (22/8/2019). Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian PLN dalam mengajak warga untuk memperhatikan instalasi kelistrikan yang aman. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pencabutan subsidi listrik pada golongan pelanggan mampu dilakukan agar penyaluran subsidi tepat sasaran, hal ini dilakukan pertama kali pada 2016.

Untuk golongan 900 VA dilakukan pemisahan antara golongan 900 VA bersubsidi karena masuk golongan tidak mampu ‎dan 900 VA non subsidi karena masuk dalam kategori Rumah Tangga Mampu (RTM).

"Itu kan isu lama ya sebenarnya, bahwa subsidi itu harus terarah, tepat sasaran. PLN minta itu tepat sasaran," tandasnya.

YLKI: Kompensasi Pemadaman Listrik PLN Terbesar dalam Sejarah

Listrik Padam, Layanan MRT Lumpuh Total
Suasana Stasiun MTR Bendungan Hilir saat terjadi pamadaman listrik di wilayah Jabodetabek, Jakarta, Minggu (4/8/2019). Hingga kini PLN masih terus berupaya untuk memperbaiki gangguan yang menyebabkan pemadaman listrik. (Liputan6.com/JohanTallo)

Yayasan Lembaga Konsumen ‎Indonesia (YLKI) menyebut, kompensasi pemadaman listrik pada Minggu (4/8/2019) disebagian Jawa merupakan terbesar sepanjang sejarah, meski jumlah yang diterima masyarakat kecil.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mangatakan, jika ‎dilihat dari per pelanggan kompensasi pemadaman listrik terbilang kecil. Namun jika dilihat dari jumlah penerima kompensasi sebanyak 21,9 juta pelanggan maka total kompensasi yang ditanggung PLN sebesar Rp 840 miliar.

"Kalau kayak kemarin kejadian blackout maka kompetensi yang diberikan sangat besar nilainya sampai hampir satu triliun," kata Tulus di Jakarta, Selasa (3/9/2019).

Tulus melanjutkan, kompensasi tersebut yang terbesar ditanggung PLN. Pasalnya, setiap tahun PLN harus memberikan kompensasi sebesar Rp 30 miliar atas Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) yang tidak dipenuhi perusahaan tersebut.

‎"Ini kompensasi terbesar sepanjang sejarah. Setiap tahun PLN juga berikan kompensasi senilai Rp 30 miliar di seluruh Indonesia," tuturnya.

Tulus pun mendorong PLN memperbaiki TMP-nya, agar pemadaman listrik secara luas tidak terulang ‎kembali. Sebab besarnya kompensasi pemadaman listrik yang ditanggung perusahaan tersebut seharusnya bisa untuk membiayai pembangunan infrastruktur kelistrikan.

‎"Ini kalau buat investasi sangat besar. Kalau untuk bangun gardu induk itu ada dua gardu yang bisa dibangun dari gardu induk bisa melistriki ratusan rumah di desa," tandasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya