Chevron Cari Mitra Baru Garap Proyek Migas Bawah Laut Indonesia

‎Proyek hulu migas pengembangan laut dalam Indonesia akan mengalami perubahan konsorsium pengelola.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Okt 2019, 20:15 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2019, 20:15 WIB
Ilustrasi Migas chevron (2)
Ilustrasi Perusahaan chevron

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyataka, ‎proyek hulu minyak dan gas (migas) pengembangan laut dalam Indonesia (Indonesia Development Deep Water/IDD) akan mengalami perubahan konsorsium pengelola.

Wakil Kepala SKK Migas ‎Fatar Yani Abdurrahman mengatakan Chevron selaku operator proyek IDD memegang 63 persen hak partisipasi sedang mencari mitra baru. Dengan begitu, ada perubahan konsorsium. Namun dia belum mengetahui Chevron akan mundur atau tetap bertahan.

"IDD masih nyari partner lagi. Saya tidak tahu Chevron keluar atau tidak, tapi konsorsium berubah aja, dia nggak bilang keluar," kata Fata, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (7/10/2019).

‎Fatar mengungkapkan, pencarian mitra baru dilakukan agar proyek IDD bisa dikembangkan. Rencananya pembicaraan dengan mitra baru akan selesai pada tahun depan.

Adapun saat ini mitra Chevron dalam mengelola IDD adalah Eni, Tip Top, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), dan para mitra Muara Bakau.

"Dia lagi cari ini lah biar bisa dikembangkan," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Proyek Molor

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Menurut Fatar, perubahan mitra tersebut berpengaruh pada rencana dan pengembangan (Plan of Development/POD). Dengan demikian pengajuannya diperkirakan akan mengalami kemunduran dari rencana awal. Padahal pemerintah memperkirakan memberikan persetujuan pada akhir tahun ini.

"Sudah kemarin-kemarin tenggat waktu, tapi kan kita tidak bisa putusin ininya kan kontraknya karena dia kan masih mengajukan masa POD," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya