Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyataka, proyek hulu minyak dan gas (migas) pengembangan laut dalam Indonesia (Indonesia Development Deep Water/IDD) akan mengalami perubahan konsorsium pengelola.
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan Chevron selaku operator proyek IDD memegang 63 persen hak partisipasi sedang mencari mitra baru. Dengan begitu, ada perubahan konsorsium. Namun dia belum mengetahui Chevron akan mundur atau tetap bertahan.
Advertisement
"IDD masih nyari partner lagi. Saya tidak tahu Chevron keluar atau tidak, tapi konsorsium berubah aja, dia nggak bilang keluar," kata Fata, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (7/10/2019).
Advertisement
Baca Juga
Fatar mengungkapkan, pencarian mitra baru dilakukan agar proyek IDD bisa dikembangkan. Rencananya pembicaraan dengan mitra baru akan selesai pada tahun depan.
Adapun saat ini mitra Chevron dalam mengelola IDD adalah Eni, Tip Top, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), dan para mitra Muara Bakau.
"Dia lagi cari ini lah biar bisa dikembangkan," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Proyek Molor
Menurut Fatar, perubahan mitra tersebut berpengaruh pada rencana dan pengembangan (Plan of Development/POD). Dengan demikian pengajuannya diperkirakan akan mengalami kemunduran dari rencana awal. Padahal pemerintah memperkirakan memberikan persetujuan pada akhir tahun ini.
"Sudah kemarin-kemarin tenggat waktu, tapi kan kita tidak bisa putusin ininya kan kontraknya karena dia kan masih mengajukan masa POD," tandasnya.
Advertisement